Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Fenomena Nobar Bola bagi Orang Kampung

Diperbarui: 23 April 2022   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

euphoria nobar bola di warung kopi/ ilustrasi



AKBARPITOPANG --- Bola selalu menyedot perhatian berbagai khalayak di bumi ini. entah kenapa bola begitu mempunyai magnet yang sangat kuat sehingga bisa menyedot banyak perhatian seperti itu. saat ini bisa dikatakan semua orang sudah mencntai yang namanya sepak bola. Berbagai lapisan masyarakat suka bola. Dari yang masih kecil sampai yang sudah tua sekalipun tetap menyukai bola. Orang rela berkorban demi sebuah benda bundar, bola!

Piala eropa telah resmi dibuka. Klub-klub kuat yang dibentengi para pemain hebat bertanding untuk memperebutkan gelar juara. Sebuah gelar yang akan mengharumkan Negara dan membuat bangsanya berbangga hati. Pertandingan bola seperti piala eropa itu amat menyedot perhatian masyarakat. Ada hiburan tersendiri saat menyaksikan para bintang-bintang lapangan itu berjuang maksimal untuk mencetak angka guna memetik kemenangan pada laga yang dihadapi.

Nonton bola asyiknya pasti ramai-ramai atau lebih dari satu orang. Karena kalau nonton bola hanya sendirian biasanya atmosfer lapangan kurang terasa dan bahkan agak membosankan. Nonton bola asyiknya ya ramai-ramai bareng teman, sahabat, dan lainnya. itulah yang namanya nonton bareng atau lebih disingkat nobar. Kalau nonton bola beramai-ramai asti akan terasa sangat seru dan emosionalnya akan lebih terasa.

Kalau sedang ada pertandingan bola seperti pertandingan timnas, piala dunia atau piala eropa seperti yang saat ini tengah berlangsung kita pasti akan menemukan banyaknya acara nobar. Titik-titik nobar bisa ditemukan di banyak tempat. Tidak hanya dirumah, tapi bisa di kafe, tempat futsal, atau bahkan di kantor sekalipun kalau bisa nonton live pasti dilakukan nobar.

Virus nobar ini tidak hanya mewabah pada masyarakat di perkotaan. Namun juga di kampung-kampung kecil di daerah. Di kampung saya sendiri jika ada pertandingan bola yang sangat menarik seperti saat ini pasti selalu menyedot perhatian masyarakat disana. Seakan masyarakat di desa tidak mau ketinggalan dan tak mau kalah dengan euphoria yang ada di perkotaan.

Berbagai upaya dilakukan agar bisa nobar bola. Masyarakat di kampung ada saja upaya yang dilakukan demi tetap bisa nonton pertandingan bola. Mereka tak segan-segan mengeluarkan banyak dana hanya untuk menonton bola.

Misalkan saja membeli pemancar siaran berbayar. Fakta yang pernah saya temukan di kampung saya sendiri bahwa ada yang rela menjual ternaknya demi membeli pemancar siaran televisi yang menayangkan siaran pertandingan bola tersebut.

Orang kampung tak semuanya banyak uang. Dan juga tak semua orang kampung mempunyai aset yang bisa diuangkan atau dijual. Namun walau demikian hal itu tak menyurutkan niat mereka untuk tetap bisa nonton bola. Itulah enaknya tinggal di desa atau di kampung. Hubungan di masyarakat masih terjalin cukup erat jauh dari kesan individulistis seperti pada masyarakat kota.

Salah satu solusinya yakni nobar di warung kopi. Hal semacam itu selalu saya temukan di kampung saya. Pemilik warung rela membeli parabola (sebutan untuk pemancar tv yang popular di kampung) baru untuk mendapatkan siaran pertandingan bola secara live dan tidak di sensor oleh stasiun tv.

Karena logikanya, setelah acara pertandingan bola usai, si pemilik warung akan balik modal. Kenapa? Alasannya karena setiap orang yang datang ke warungnya pasti akan memesan makanan atau minuman di warung yang bersangkutan. Karena tingginya rasa segan pada orang kampung. Bagi yang ikut nobar di warung, yang bersangkutan pasti akan merasa tak enak jika hanya sekedar nonton tanpa memesan makanan atau minuman satu pun.

Maka dengan kebiasaan seperti itu maka setiap yang datang pasti akan memesan makanan atau minuman terlebih dahulu. Otomatis hal itu akan memberi pemasukan bagi si pemilik warung. bisa dikatakan kondisi seerti itu dengan simbiosis mutualisme, sama-sama diuntungkan. Dengan faslitas yang disediakan pemilik warung maka orang kampung bisa nobar dan akan sangat diuntungkan, sebaliknya pengunjung warung pasti akan memesan makanan atau minuman yang menambah pemasukan si pemikin warung dan itu akan menguntungkannya. Maka sudah jelas terjadi situasi dimana saling diuntungkan. Maka sudah jelas si pemilik warung akan balik modal. Karena biaya yang dikeluarkan oleh pemilik warung ditutupi oleh keuntungan yang didapat saat pengunjung memesan makanan.

Bahkan tak jarang si pemilik modal untung besar. Kenapa? Karena saking banyaknya orang yang datang ke warungnya untuk nobar bola. Saya pernah menyaksikan betapa ramainya orang yang nobar di sebuah warung kopi di kampung saya. Bahkan penontonnya sampai membludak hingga keluar warung. bahkan juga penontonnya banyak yang datang dari kampung tetangga.

Saya ada pengalaman ketika dulu ada piala dunia. Karena siaran bola dirumah disensor sehingga kakak ipar saya tidak bisa nonton bola. Akibatnya ia pergi nobar di warung kopi. Padahal waktu itu ia masih punya anak yang masih kecil. Akibatnya saya deh yang disuruh diam dirumah menemani istrinya (kakakku) karena saya memang tidak hobi nonton bola. Sedangkan kakak ipar saya tadi malah enak-enakan nobar bola diluar. Kasihan ya malah disuruh jaga rumah… he he he…

Itu akibat nobar bola. Sebenarnya hal itu kurang baik. Kenapa? Karena ia masih punya istri yang anak yang masih kecil yang harus selalu dijaga. Jika istrinya butuh sesuatu pada siapa ia akan mengadu? Tentu pada saya yang disuruh menemaninya. Ih… bikin repot saja.. hehehe..

Fenomena seperti selalu akan saya jumpai saat ada momen penting pertandingan bola seperti saat ini. fenomena nobar bola seperti itu sebenarnya meninggalkan banyak catatan yang perlu diperhatikan. Apa sajakah itu?

Contohnya saja tingkat keamanan yang terganggu. Biasanya ketika ada momen pertandingan bola yang menyedot banyak perhatian masyarakat maka akan sering ditemukan aksi pencurian. Kenapa? Ya jelas… penyebabnya karena banyak pria dewasa yang menghabiskan waktunya di warung kopi untuk nonton bola. Orang-orang dewasa kebanyakan akan pergi meninggalkan rumahnya demi nobar bola. Sehingga banyak yang membiarkan asetnya begitu saja. sebut saja diantaranya hewan ternak. Dulu ketika saja ketika piala dunia pernah ada yang kemalingan. Sapinya hilang dicuri maling.

Kadang tidak hanya hewan ternak yang menjadi sasaran para pencuri. Banyak juga yang kehilangan kendaraan seperti sepeda motor. Alasannya karena orang-orang dewasa berkumpul di warung kopi nobar bola. Itu dari segi keamanan yang sering terganggu akibat nobar bola.

Sisi lain yang terjadi saat momen nobar bola yakni adanya praktek perjudian dan kemaksiatan. Kalau di warung kopi biasanya kalau di tempat saya para bapak-bapak sering mainpermainan judi seperti main kartu remi, domino, dan sebagainya itu. selain itu ada juga yang membawa minuman keras ke warung kopi itu. ada yang berani membawa minuman keras. Alasannya supaya nonton bola jadi makin seru dan suasana lapangan bisa lebih terasa atmosfernya.

Selain itu banyak juga saya temukan yang suka taruhan. Biasanya yang melakukan hal ini adalah para remaja, ABG, atau anak muda. Anak-anak muda sangat suka sekali melakukan taruhan saat pertandingan bola. Mereka bertaruh untuk menjagokan klub apa yang akan menang. Walaupun kadang taruhannya hanya sebungkus rokok atau segelas kopi, tapi hal itu tentu tidak baik. Hal itu adalah bagian dari perbuatan tidak terpuji.

Satu lagi kebiasaan anak muda di kampung saya saat nobar bola yakni kebiasaan melakukan bakar-bakaran. Apa sih yang dibakar? Bukan rumah kan… hehehe iya gak sampai bakar rumah lah.. mereka suka bakar ayam atau ikan. Tapi salahnya kadang tak semua hasil bakaran itu diperoleh dengan cara yang baik. maksudnya? Karena sering terjadi kasus kehilangan ayam. Ini juga contoh yang tidak baik yang harus dihindari saat nobar bola.

Begitulah sisi lain dan fenomena yang sering kita jumpai saat ada momen nobar pertandingan bola. Nonton bola sudah menjadi sebuah ritual wajib bagi mereka yang sangat menyukai olahraga ini. namun euphoria itu hendaklah tidak menimbulkan hal yang kurang baik. Semoga dengan tulisan ini teman-teman bisa mengambil intisarinya dan bisa bersikap lebih bijaksana bagi yang suka nobar bola di warung kopi, café, atau tempat-tempat nongkrong lainnya yang biasanya dijadikan tempat nonton bareng pertandingan bola. (AKB)

Salam…

#sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline