Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Nasehat Mama: Nasi Juga Bisa Menangis

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13288932041705932860

[caption id="attachment_161943" align="aligncenter" width="262" caption="walau hanya sesuap, ia sangatlah berharga"][/caption]

Kegiatan makan adalah kegiatan pokok yang vital dalam kehidupan manusia. Jika masalah perut sudah teratasi maka hati pun akan menjadi tenang. Tak ayal terkadang orang mau berperang hanya gara-gara masalah perut ini. Jika perut kosong maka pikiran akan kosong. Kita tidak dapat berpikir jernih.

Kali itu adalah pengalaman yang berharga bagiku. Dari sebuah kesalahan aku mendapat sebuah nasehat yang berharga. Berawal dari sisa nasi ketika makan malam. Aku tidak bermaksud untuk menyisakan nasi beberapa suap dikarenakan kekenyangan. Lalu mama berkata: “Nasi jika tidak dihabiskan, mereka akan menangis”.

Kok bisa menangis Ma? Mama pun menjelaskan alasannya.

"Kamu tahu betapa susahnya pekerjaan seorang petani? Mulai dari menyiapkan lahan kemudian menebarkan benih lalu menyemainya. Setelah disemai ditunggu hingga siap di tanam. Menanam padi tidaklah mudah. Lihat saja ibu-ibu yang menanam padi itu betapa kuatnya. Mereka mampu merunduk untuk menancapkan batang-batang padi muda di sawah seluas itu. Tidak terasa betapa pegalnya pinggang mereka. Ini belum berakhir. Setelah itu petani harus selalu menyediakan air yang cukup agar padi-padi itu bisa tumbuh dengan baik. Ketika hampir besar, padi juga musti disiangi untuk menekan jumlah gulma atau hama yang tumbuh disekitar batang padi. Setelah berbuah, padi juga harus dijaga selalu dari hama seperti hama burung, wereng atau tikus. Setiap hari musti diawasi agar bulir-bulir padi itu tidak dicuri hama. Lalu tibalah saatnya untuk panen. Inilah saat-saat yang amat ditunggu para petani. Apa itu sudah berakhir? Jawabannya tentu belum. Padi-padi itu disabit lalu dihempas-hempaskan agar bulir padi tanggal dari batangnya. Lalu dipisahkan antara padi yang berisi dengan yang hampa. Memasukkan ke dalam karung. Lalu mengangkutnya ke tempat penggilingan padi. Begitu besar perjuangan dan pengorbanan para petani".

[caption id="attachment_162010" align="aligncenter" width="477" caption="perjuangan dan pengorbanan yang sungguh luar biasa. sebuah perjuangan yang tidak mudah. "]

13289285651622146113

[/caption] [caption id="attachment_161937" align="alignright" width="300" caption="jangan menyisakan nasi apalagi sampai membuangnya"]

13288924821180706723

[/caption]

"Maka janganlah kamu menyisakan nasi begitu saja, Nak…" walau hanya sebutir nasi. Itu sama saja dengan tidak menghargai kerja keras para petani. Kamu juga harus merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang kurang beruntung. Kadang mereka tidak makan sama sekali. Maka bersyukurlah dengan nikmat dengan rahmat tuhan. Jangan hanya berterima kasih kepada tuhan, tapi juga tunjukkan dengan perbuatan. Dengan tidak menyisakan nasi maka itu bagian dari cara kita bersyukur.

"ingat, jika tidak ada mereka kita tidak akan bisa makan, kita tidak akan bisa melanjutkan hidup.."

[caption id="attachment_162013" align="alignright" width="300" caption="mereka yang kurang beruntung"]

13289291351081192152

[/caption]

Terima kasih, Ma… nasehat ini akan selalu ku ingat. Dan akan ku sampaikan ke orang-orang di dunia ini… Terima kasih tuhan, terima kasih mama dan terima kasih petani…

Dan jangan takut untuk berbagi...!!

[caption id="attachment_161939" align="aligncenter" width="300" caption="sungguh malang nasibnya. kita dirumah makan enak, tapi lihatlah dia..."]

13288927711221666850

[/caption]

sumberfoto:google.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline