Menaati dan mengikuti apa yang diperintahkan orang tua, melakukan apa yang disukai dan meninggalkan apa yang tidak disukai, semua itu disebut Dalam bahasa Arab. Birrul diartikan sebagai al-Shiddiqu (kebenaran) dan tha'ah (ketaatan), sedangkan dalam kamus al-Munawwir bermakna ketaatan, takwa, kebaikan, kasih sayang, kebenaran, berbuat banyak kebaikan. pekerjaan, amal dan surga. Walidain (ayah dan ibu) merupakan gabungan dari al-Walid (ayah) dan al-Walidah (ibu). Dengan demikian, Birrul Walidain berarti berbuat baik atau mengabdikan diri kepada orang tua. Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua berarti menyayangi, mendoakan dan mengikuti apa yang diperintahkan orang tua, melakukan apa yang disukai dan meninggalkan apa yang tidak disukai, semua itu disebut birrul walidain.
Birrul walidain (menghormati orang tua) menduduki kedudukan tinggi dan termasuk amalan yang derajatnya paling tinggi. Belum ada indikasi yang lebih jelas mengenai pentingnya mengabdi dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Birrul Walidain adalah ajaran yang mengajarkan kepada anak untuk selalu berbuat baik kepada orang tuanya, tidak mengucapkan kata-kata yang dapat menyakiti hati orang tuanya, walaupun hanya sekedar “ah”, apalagi menegurnya.
Menurut Imam Hasan al-Bashri yang dikutip Majdi Fathi Sayyid berkata: “Berbakti kepada orang tua adalah menaati apapun yang mereka perintahkan selama perintah itu tidak bertentangan dengan Allah.” Seorang muslim yang taat menyadari bahwa orang tuanya telah banyak membantunya. Sejak lahir hingga dewasa, mereka senantiasa merawat, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada anaknya, membina dan membimbingnya menjadi anak yang berbakti, berguna bagi keluarga dan masyarakat. Orang tua tidak pernah berpikir untuk menerima imbalan dari anaknya, mereka rela menanggung pahit dan susahnya hidup demi kebahagiaan anaknya.
Birrul walidain merupakan suatu hal yang sangat agung, karena lahir dari hubungan yang sangat erat dan mempunyai nilai kemanusiaan yang sangat tinggi, yaitu ikatan antara seorang anak dengan orang tuanya, namun tetap terletak pada hubungan keimanan. Jika orang tua menyuruh anaknya mengikuti kemusyrikan, maka anak tidak mempunyai kewajiban untuk menaatinya, sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam surat luqman ayat 15. Kemudian dijelaskan kembali dengan hadist dari Asma' binti Abu Bakar Rasulullah SAW. bersabda bahwa seorang anak hendaknya selalu berbuat baik kepada orang tuanya walaupun berbeda agama.
Di antara faedah yang diperoleh sang anak yang berbakti kepada orang tuanya itu, antara lain ialah:
1. Menghormati orang tua adalah amalan yang sangat disukai oleh Allah SWT dan menjadi jaminan masuknya kita ke surga.
2. Menghormati orang tua dapat menghilangkan kesedihan dan penderitaan.
3. Menghormati orang tua akan mendatangkan kehidupan yang bahagia dan mendatangkan rezeki atau harta.
4. Menghormati orang tua mendatangkan keridhaan di sisi Allah SWT.
Menghormati orang tua adalah tugas yang besar dan mulia. Allah SWT Yang Maha Bijaksana telah menetapkan bahwa setiap anak harus selalu berbakti kepada kedua orang tuanya. Sebenarnya Allah SWT. Dalam kata-katanya sendiri, ia selalu menyandingkan perintah berbakti kepada orang tua dengan perintah tauhid yang merupakan konsep dasar Islam.Hal ini menandakan bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua merupakan ibadah khusus dihadapan Allah SWT.
Banyak ayat dalam Al-Quran yang menuntut anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, terutama ibunya. Begitu pula dalam hadis Nabi SAW yang banyak menjelaskan tentang kewajiban anak terhadap orang tuanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 23-24 Al-Quran sebagai berikut: