Lihat ke Halaman Asli

Akbar Faizul

Mahasiswa

Menyelami Jiwa Dengan Hati Suhita: Ketika Hikmah dan Kebijaksanaan Bertemu

Diperbarui: 16 Januari 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Sinopsis

"Hati Suhita" membawa penonton ke dalam kehidupan Alina Suhita, seorang wanita yang tumbuh di lingkungan pesantren dengan penuh kecintaan pada ajaran agama. Dari awal, film menggambarkan kekuatan karakter Alina, seorang wanita yang memiliki tekad dan keteguhan hati yang luar biasa. 

Pertarungan hidup Alina mulai memasuki babak baru ketika ia dijodohkan dengan Gus Birru, putra tunggal pemilik pesantren. Gus Birru, dengan kepribadian aktif dan semangat mahasiswa, memiliki pandangan hidup yang berbeda dengan Alina. Konflik dimulai ketika Alina mengetahui bahwa Gus Birru tidak mencintainya dan memiliki wanita lain yang menghiasi hatinya. 

Malam pernikahan menjadi puncak dramatis, di mana Gus Birru dengan tegas menyatakan ketidakcintaannya pada Alina dan mengungkapkan hubungannya dengan wanita lain. Alina, dengan hati terluka, dipaksa untuk bungkam demi menjaga kehormatan keluarga dan pesantren. Dalam keheningan batinnya, Alina harus berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengguncangkan kepercayaan dirinya. Ia terjebak dalam situasi yang sulit, di mana cinta dan kehormatan bertabrakan. 

Kehidupan pesantren yang seharusnya menjadi tempat kedamaian dan spiritualitas, malah menjadi panggung pertarungan batin yang menguji integritas Alina. Pada saat yang sama, film menggambarkan perubahan dinamika hubungan antara Alina dan Gus Birru, serta perjalanan emosional Alina untuk menemukan kembali makna hidupnya. Sementara Alina mencintai kehidupan pesantren, Gus Birru mencari kebahagiaan di luar batas dinding pesantren. Ini adalah perpaduan antara dua dunia yang sejatinya tidak saling bertemu, namun dihadapkan satu sama lain oleh takdir. 

"Hati Suhita" bukan hanya sekadar cerita cinta biasa, melainkan penceritaan mendalam tentang kehidupan, perjuangan, dan keterpurukan moral di tengah-tengah lingkungan yang seharusnya menjadi tempat suci. Dengan penuh keindahan dan kekuatan emosional, film ini membuka pintu ke dalam kompleksitas perasaan dan dilema moral yang dihadapi oleh karakter utamanya.

 

Ulasan

"Hati Suhita" menceritakan perjalanan emosional yang merentang melalui kompleksitas hubungan dan perjuangan seorang wanita di dalam dunia pesantren. Film ini berhasil mengeksplorasi lapisan-lapisan perasaan karakter utamanya, Alina Suhita, dengan kedalaman yang menggugah hati.

Salah satu keunggulan yang mencolok dalam film ini adalah penggambaran karakter Alina Suhita. Wanita kuat dan inspiratif ini tidak hanya dihadirkan sebagai tokoh, tetapi sebagai sosok yang memancarkan kekuatan melalui perjuangan hidupnya. Pemeran berhasil menyampaikan emosi dengan tulus, membuat penonton merasakan setiap kisah hidup yang dilewati Alina. Sentuhan sinematografi yang indah dan musik yang mendukung turut menghidupkan suasana, memperkaya pengalaman penonton.

Keberanian film ini dalam mengangkat tema permasalahan dalam kehidupan pesantren, terutama terkait pernikahan yang tidak berbasis cinta, memberikan nilai tambah yang signifikan. "Hati Suhita" tidak hanya menjadi cerita cinta klise, tetapi juga menjadi refleksi kritis atas norma-norma sosial dan budaya yang terkadang membatasi kebebasan individu, khususnya dalam konteks kehidupan pesantren yang sarat dengan tradisi dan norma yang kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline