Lihat ke Halaman Asli

Akbar Endra

Penulis dan Politisi.

Anak Muda

Diperbarui: 13 September 2018   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AKBAR ENDRA - menyiapkan generasi milineal itu per

Jacques Pangemanann, dalam Rumah Kaca, tulisan Pramoedya Ananta Toer (Pram), sedikit menyinggung anak muda Indonesia yg membakar semangat bangsanya.

Pram menulis Rumah Kaca di zaman yg jauh sudah lampau. Zaman pergolakan cara berpikir, Asia, Eropa atau melayu. Baru saja Tiongkok bangkit di Asia. Menginspirasi cara berpikir revolusioner; meninggalkan aristokrasi dan ulet mengolah demokratisasi.

Sun Yat Zen adalah tokohnya. Anak muda yang mendongkrak martabat jelata berkuasa. Para raja di sana menyingkir. Pemimpin Tiongkok lahir dari proses demokrasi. Kekuasaan berada dalam genggaman bersama. Siapa menulis dan berpikir, merekalah yang mewarnai kekuasaan.

Anak Muda hebat bukanlah mereka yg penuh dengan simbol dan lambang-lambang kebesaran. Anak Muda hebat itu,  bukan pula mereka yang bermewah-mewah di depan kekasihnya. Mereka --pemuda hebat itu-- berpakaian sederhana, tapi langkahnya tegap dipenuhi kewibawaan yg kukuh. Pemunculannya mengesankan dia seorang yg punya pendirian.

Ia mampu menuliskan pikiran-pikirannya yang terukur. Tutur katanya membakar semangat, dan bisa memotivasi orang lain, bangkit dan berubah.

Anak Muda yang berkeperibadian, selalu menjadi dirinya sendiri -- tak perlu menjadi orang lain untuk melakukan sesuatu. Ia tak pernah membanggakan keturunan dan kebesaran nenek moyang.

Jacques Pangemanan belum menemukan anak muda seperti itu dalam Seratus Tahun ini.

Anak Muda hebat, biasanya lahir dari pergolakan. Bukan dari suguhan kasih sayang yang memanjakan. Bukan dari nama besar nenek moyang yg dibanggakan. Dia ada karena dia berpikir, bekerja dan melakukan yg terbaik.

Karena pengetahuan dan kemauan baiknya, anak muda hebat itu dapat mempersatukan ribuan orang tanpa mengatasnamakan raja, jabatan, pangkat atau iblis sekalipun.

Beribu-ribu org mengikutinya, terdiri dari elit hingga abangan. Juga ia diterima oleh golongan proleetar. Dia tak gagap memilih menu makan di restoran-restoran mewah, dan tak risih makan di warung kaki lima. Dia hebat jika di atas, dan juga hebat jika di bawah.

Bagaimana anak muda kita sekarang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline