Tugas Kuliah, Berita - Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) dalam rangka HUT ke-33 tahun, telah mengadakan Web-seminar (Webinar) bertema "Media dan Disabilitas" Moderator, Cory Olivia dari Tagar.id membuka acara Webinar tersebut yang akan dihadiri oleh Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T., selaku Menteri Sosial, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh D.E.A sebagai Ketua Dewan Pers, akan tetapi karena Ibu Menteri Sosial berhalangan hadir hingga diwakili oleh Harry Hikmat sebagai Dirjen Rehabilitas Sosial Kementerian Sosial (KemenSos).
Kemudian dalam acara Webinar tersebut juga akan di hadiri, Willi Yatno selaku SME Channel Specialist Galeri Indonesia Blibli, Cheta Nilawaty (disabilitas netral) Wartawan Tempo, Senny Marbun (disabilitas fisik) Ketua Umum Nasional Paralympic Committee of Indonesia serta Nicky Clara (disabilitas fisik) Pendiri berdayabareng.com.
Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini yang sedang berhalangan hadir dalam wabinar ini telalu menyampaikan pesan melalui Harry Hikmat, bahwasanya acara ini sebagai ajang untuk memberikan perhatian khusus bagi kaum disabilitas. "Karena ini telah menjadi salah satu implementasi dalam upaya menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi bagi para penyandang disabilitas," ungkap Harry saat membacakan pesan dari Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini melalui Webinar ZOOM Cloud Meeetings, Jumat (23/07/2021).
Harry Hikmat sepakat dengan webinar yang diselanggarakan bertema media dan disabilitas ini, salah satunya untuk mencegah diskriminasi bagi penyandang disabilitas, sesuai dalam Undang-Undang No. 8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Indonesia adalah sebuah Negara dengan sebagian rakyat seperti penyandang disabilitas tetap memiliki hak-hak yang perlu dipenuhi termasuk diantaranya hak informasi di masa Covid-19, Ungkap Harry.
Diketahui bersama bahwa sebagian Warga Negara Indonesia khususnya yaitu penyandang disabilitas juga memiliki hak-hak yang musti dipenuhi, termasuk diantaranya mendapatkan hak atas segala informasi.
Dalam sambutan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh menyebutkan, bahwa para difabel memiliki kekuatan khusus (spesifik) yang harus dieksplore kemudian difasilitasi untuk menumbuhkan self confidence (percaya diri) dan maximum contribution (Kontribusi Maksimal). Pers memiliki daya jangkauan serta dampak yang sangat besar, khususnya pada aspek edukasi, public empathy, dan public policy yang akan turut serta mempromosikan dan menciptakan kesadaran, empati public tentang pentingnya memberikan perlindungan dan memenuhi hak-hak para difabilitas.
"Melindungi difabel sudah menjadi tugas Negara. Selain ikut menjaga ketertiban dunia, kita juga ikut memenuhi tugas kemanusiaan. "
Sebagai Pusat Pelatihan dan Pengembangan Jurnalisme Profesional, LPDS juga telah senantiasa berusaha untuk terus meningkatkan kompetensi jurnalis melalui pelatihan-pelatihan dan penerbitan buku.
Dalam rangka merayakan HUT LPDS ke-33 di Tahun 2021, LPDS menyebutkan dalam Webinar akan meluncurkan empat buku jurnalistik karya para pengajar dan alumni. Keempat buku tersebut berjudul: LPDS 33 Tahun Mengabdi, Bunga Rampai Peradaban Kewartawanan; Saya Wartawan Kompeten, Petunjuk Praktis UKW Berwawasan Kebaruan; dan Bukan Demagog: Pers Merawat Kepercayan Publik, serta Rumah Kami LPDS, Cerita Alumni tentang Lembaga Pers Dr. Soetomo, Jum'at (23/07/2021).
Keempat buku yang diluncurkan ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas persoalan jurnalistik serta menjadi bacaan yang berharga bagi para jurnalis dalam meningkatkan kompetensi dan untuk para khalayak yang berminat di bidang jurnalistik.
Dalam kesempatan HUT ini pula, LPDS memberikan hadiah sebesae Rp. 33 juta kepada sembilan pemenang Lomba Karya Tulis Disabilitas dan Media Massa dengan tema "Menggali Potensi, Mengukir Prestasi".