Lihat ke Halaman Asli

dannu akbar

Mahasiswa

Refleksi Taqwa Cak Nur

Diperbarui: 6 April 2020   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*Refleksi takwa Nurcholish Madjid*

Bertepatan dengan tragedi virus Corona, ramainya fatwa tentang bolehnya meninggalkan salat Jumat sudah disuarakan oleh MUI, bahkan sampai ulama Mesir Al Azhar. Dalam hal ini salat Jumat menjadi salat dzuhur yang diperlukan setiap orang muslim oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Salah satu maestro Indonesia pada zamannya adalah Nurcholish Madjid. Beliau terkenal lulusan Ciputat yang menjadi ketua umum HMI 2 periode. Pesan-pesan tentang modernisme Islamnya,  masih mengalir dalam organisasi mahasiswa yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Beliau juga aktif menjadi khotib Jumat dalam berapa kesempatan. Sampai terbitnya buku "32 pesan pesan taqwa". Urgensi hari ini yang masih relevan sampai kapanpun yaitu  takwa (Qs : 3;103). Maka dari itu, ada beberapa poin penting yang menjadi pembahasan rasionalitas beragama. Seperti pemaknaan khutbah Jumat, bagaimana pelaksanaannya pada zaman Nabi dan pembaharuan nya pada zaman sekarang? Tafsiran ayat dengan logikanya? Yang berujung pada modernisme beragama.

Khutbah Jumat

Cak Nur memulai pembahasannya dengan substansi rukun sahnya khutbah. Namun, yang berbeda adalah sisi psikologis dan kultur sosial menjadi fokus perhatian. Agar seorang muslim, beriman dengan berilmu.

Pertama, ucapkan salam, hal ini dimaknai dengan sikap rileksnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. karena rumahnya berdekatan dengan masjid dan ketika kaum muslimin berkumpul untuk salat beliau keluar dari rumahnya dan mengucapkan salam.

Kedua, dikumandangkan adzan, sebagai tanda bahwa nabi telah hadir. Namun, pada zaman Khalifah Usman bin Affan adzan dikumandangkan dua kali sebab kota Madinah udah lebih luas dari sebelumnya.

Ketiga,  begitu juga tentang tongkat yang dipegang oleh khotib saat berlangsungnya penyampaian pesan. pada zaman Nabi yang digunakan adalah pedang arti bahwa pada saat itu kondisi muslim masihlah menjadi di militer. Bukan berarti ini adalah sebuah wajah yang seram, dan untuk perlindungan diri serta kelompok muslim yang saat itu masih sedikit.

keempat, Selanjutnya pesan taqwa. pengertian ini tercantum dalam surat al-baqarah ayat 1 sampai 5. Menurut cak Nur, inti dari ayat ini adalah hubungan vertikal dan horizontal. Atau dikenal dengan istilah habluminallah habluminannas.

Kelima, doa untuk muslim dan muslimat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline