Semenjak datangnya wabah virus Corona ke Indonesia, hampir setiap kegiatan diberhentikan dan berpindah untuk bekerja, beribadah dan belajar dari rumah. Itulah jawaban alasan viralnya #dirumahaja.
Saya sebagai mahasiswa pun merasakannya yaitu Study From Home (SFH). Karena memang wabah ini begitu berbahaya, mungkin tidak ada gejalanya bagi anak muda tapi dia bisa menularkan yang kepada yang tua.
Namun, justru dengan adanya kegiatan di rumah ada banyak hal yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang tidak kenal menjadi lebih kenal, bahkan bisa jadi di yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
Demi mengisi kekosongan kegiatan, banyak dari teman-teman seperjuangan melakukan interaksi sosial yang jarang yang dilakukan sebelumnya. Hal yang saya maksud adalah kritik dan saran pada personal secara subjektif serta objektif.
Uniknya kegiatan ini, kita bisa mengenal teman-teman kita melalui status WhatsApp. Sedikitnya ada ada 4 hal yang terkandung dari setiap kesan pada temannya :
1. Keindahan, terlihat sekali dari foto yang dipajang. Pasti memilih yang bagus bukan yang posenya jelek.
2. Karakter, di sini setiap orang menceritakan baik buruknya lucunya serta pribadinya menurut pandangannya.
3. Pengalaman, hal ini menceritakan tentang kesehariannya. Mungkin ada yang pernah menjadi teman satu asrama atau sekelas. Jadi dia cara dia menyelesaikan masalah pun terlihat.
4. Do'a, banyak yang mengharapkan masa depan yang indah. Inilah yang dimaksud dengan cita-cita, seperti saat temannya itu menceritakan tentang dirinya dan kegiatan serta usahanya untuk menggapai impian.
Menurut perspektif Islam, fenomena ini bisa berkaitan dengan ayat Al-Quran :
Pertama, Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan
Allah SWT berfirman:
fa inna ma'al-'usri yusroo
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,"
inna ma'al-'usri yusroo