Lihat ke Halaman Asli

Akbar Dwinugroho

Pelajar Sekolah

Tak Hanya Sampah, Bonggol Jagung Bisa Jadi Pakan Ternak Berkualitas Tinggi!

Diperbarui: 22 Agustus 2024   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/1071434567583558095/

Setelah panen, bonggol jagung sering dianggap limbah. Namun demikian, bonggol jagung memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi pakan bernutrisi untuk ternak. Untuk berhasil dalam peternakan, efisiensi dan pemanfaatan sumber daya secara maksimal sangat penting. Memanfaatkan limbah pertanian seperti bonggol jagung sebagai pakan alternatif yang murah adalah salah satu cara untuk mencapai hal ini. Bonggol jagung dapat diubah menjadi pakan dengan proses pengolahan yang tepat, yang menghemat uang dan meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ternak. Bagaimana mengolah bonggol jagung menjadi pakan ternak yang bergizi akan dibahas secara menyeluruh dalam artikel ini, mulai dari cara membuat bahan hingga cara memberikannya kepada ternak.

Pemanfaatan Pengolahan Pakan Ternak dari Bonggol Jagung

Ternyata bonggol jagung, yang sering dianggap sebagai limbah pertanian, dapat digunakan sebagai pakan ternak yang sangat bergizi. Mengolahnya menjadi pakan ternak tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan pakan ternak yang lebih bergizi dan murah. Berikut adalah panduan lengkap untuk mengolah bonggol jagung menjadi pakan ternak dapat ditemukan di sini:

 Persiapan Bonggol Jagung

Langkah pertama adalah mengumpulkan bonggol jagung yang telah dipanen. Pastikan bahwa bonggol jagung bersih dari jamur dan kontaminasi lainnya, karena ini akan memastikan kualitas pakan yang baik dan aman bagi ternak.

Proses Pengeringan

Bonggol jagung harus dikeringkan untuk mengurangi jumlah airnya. Untuk memastikan bahwa bonggol jagung tidak cepat rusak dan lebih tahan lama saat disimpan, proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari selama beberapa hari.

Penggilingan Bonggol Jagung

Setelah bonggol jagung kering, langkah selanjutnya adalah menggilingnya menjadi ukuran yang lebih kecil atau menjadi tepung. Ini dapat dilakukan dengan mesin giling yang biasa digunakan untuk menggiling jagung atau bahan pakan lainnya. Hasil gilingan ini akan menjadi bahan dasar pakan yang mudah dimakan ternak.

Fermentasi ( Opsional)

Untuk meningkatkan daya cerna dan nilai nutrisi bonggol jagung, langkah tambahan yang dikenal sebagai fermentasi adalah mencampur hasil gilingan bonggol jagung dengan bahan fermentasi seperti molases, ragi tempe, dan dedak padi. Campuran ini kemudian disimpan dalam wadah tertutup selama lima hingga tujuh hari untuk proses fermentasi, yang menghasilkan pakan yang lebih mudah dicerna dan lebih kaya nutrisi.

Pencampuran dengan Bahan Pakan Lain

Bonggol jagung yang digiling atau difermentasi dapat dicampur dengan dedak padi, ampas kelapa, atau pakan hijau lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan ternak, campuran ini dirancang untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan menyeimbangkan komposisi pakan.

Penyimpanan Pakan

Untuk mencegah penyebaran jamur atau bakteri yang merusak pakan, pakan ternak yang sudah jadi harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Selain itu, wadah penyimpanan yang kedap udara dapat memperpanjang umur pakan.

Pemberian Kepada Ternak

Bonggol jagung yang telah diolah dapat diberikan kepada ternak seperti sapi, kambing, domba, dan unggas dapat diberikan bonggol jagung yang telah diolah. Pakan ini harus diberikan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ternak, dan dapat diberikan dalam kombinasi dengan pakan lainnya untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal.

Manfaat Pakan dari Bonggol Jagung

  • Ekonomis Karena bonggol jagung mudah diperoleh dan merupakan limbah yang tidak terpakai, menggunakannya sebagai pakan ternak dapat mengurangi biaya pakan.

  • Ramah Lingkungan Pemanfaatan bonggol jagung mengurangi limbah pertanian yang dapat mencemari lingkungan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline