Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Minat Baca Anak

Diperbarui: 5 Maret 2016   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi para pecinta buku, khususnya buku-buku islami, tentu sudah tidak asing lagi dengan event tahunan Islamic Book Fair yang diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta. Tercatat mulai 26 Februari 2016 yang lalu hingga 6 Maret 2016 nanti pameran buku yang katanya terbesar se-Asia Tenggara ini digelar di Istora Senayan, Jakarta. 

Berhubung saya bukan bagian humas dan publikasi dari IBF jadi saya tidak akan membahas profil atau kegiatan IBF lebih detil. Sekedar ingin berbagi tentang pengalaman kunjungan ke IBF tahun ini. Entah apakah ini cuma perasaan saya saja atau memang benar kenyataannya bahwa makin ke sini kegiatan IBF bukan sekedar kegiatan pameran buku yang dikunjungi oleh orang dewasa pecinta buku saja. Namun, kegiatan IBF saat ini seperti sudah menjadi wisata bagi keluarga, tempat bermain dan belajar bagi anak, dan juga menjadi tujuan kegiatan wisata sekolah.

Saya melihat begitu banyaknya orangtua yang mengajak serta anak-anaknya hadir ke IBF, siswa siswi dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi beramai-ramai hadir dengan dikoordinir oleh sekolah mereka masing-masing. Bahkan tak sedikit sekolah yang mengerahkan seluruh siswanya untuk mengunjungi IBF karena memang kegiatan tersebut sudah menjadi agenda rutin tiap tahun di sekolah. Anak-anak terlihat begitu antusias memilih buku-buku yang tak sabar ingin mereka baca di rumah. Para pelajar yang hadir juga terlihat bersemangat membeli buku-buku pilihan mereka.

Fenomena ini tentu merupakan kabar bagus buat bangsa ini yang katanya masih sangat rendah kebiasaan membaca dan menulisnya. Tak usah jauh-jauh membandingkan negara kita dengan negara-negara Eropa, Amerika, Jepang atau negara-negara maju lainnya. Bahkan untuk level ASEAN saja dikabarkan Indonesia cuma menang dari Kamboja dan Laos alias ada di peringkat ketiga dari bawah. 

Kalau merujuk pada indeks nasional, tingkat minat baca di Indonesia Cuma 0,01. Sangat jauh dari rata-rata minat baca di negara-negara maju yang nilainya di kisaran 0,45 – 0,62. Atau kalau kita mau menengok data dari UNESCO tahun 2011, Indonesia ada di peringkat 124 dari 187 negara dengan indeks tingkat membaca 0,001 persen yang itu artinya dari 1000 orang hanya 1 orang saja yang masih mau membaca buku dengan serius.

Rendahnya minat baca secara tidak langsung juga akan menjadikan kualitas pendidikan di Indonesia jalan di tempat atau bahkan cenderung menurun. Apabila kondisi ini terus berlangsung dan tidak segera diantisipasi tentu akan sulit bagi bangsa ini berharap kelak akan muncul generasi yang unggul yang mampu membawa ini menjadi lebih baik. Karena tentu kita tahu bahwa salah satu syarat dari majunya suatu peradaban adalah SDM yang berkualitas di dalamnya.

Menumbuhkan dan meningkatkan minat baca bagi saya sangatlah penting dilakukan sejak dini dan sejak usia dini. Semangat untuk rajin membaca harus ditularkan sejak anak masih dalam usia dini. Orangtua harus berupaya dengan sungguh-sungguh dalam dalam rangka menjadikan anak-anaknya memiliki kebiasaan membaca buku. Lalu hal apa saja sih yang bisa kita lakukan sebagai orangtua agar buah hati kita bisa menjadi anak yang memiliki minat baca yang tinggi? Nih ada beberapa tips yang mungkin bisa menjadi referensi ayah dan bunda di rumah.

Ajarkan Dengan Keteladanan

Dalam kaitannya dengan keinginan orangtua agar anaknya memiliki hobi membaca buku, maka syarat utama yang harus ada adalah orangtua haruslah lebih dahulu memiliki hobi membaca buku. Bukan hanya sekedar suka membaca buku, orangtua juga harus memperlihatkan kepada anak secara rutin  aktifitas membaca di depan anak. Seperti membaca Koran tiap pagi hari, atau membaca buku lainnya di waktu-waktu tertentu. Buat anak mengambil kesimpulan bahwa kegiatan membaca adalah suatu hal yang penting untuk rutin dilakukan setiap hari. Jangan berharap lebih anak kita mau rajin dan hobi membaca jika kita sebagai orangtua tidak memiliki hobi yang sama.

Membaca Untuk Anak

Membacakan buku untuk anak bukan hanya bermanfaat untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca anak kita. Lebih dari itu, dengan membacakan buku untuk anak kita secara rutin dengan suara yang lantang dan jelas akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada pemahaman membaca, kosa kata, intonasi, dan pemenggalan kata. Oleh karena itu sangat penting bagi orangtua membacakan buku untuk anak dengan cara membaca yang baik dan benar.

Buat Jam Wajib Membaca di Rumah

Buatlah waktu khusus yang disepakati bersama sebagai waktunya membaca. Tak perlu lama-lama, cukup alokasikan waktu 15 sampai 30 menit untuk seluruh anggota keluarga membaca buku dengan tenang. Awalnya mungkin anak akan sulit mengikuti kegiatan ini, tapi dengan melihat contoh dari orangtua yang tetap khusyuk membaca maka anak juga akan ikut asik membaca di jam membaca tersebut.

Ajak Anak ke Toko Buku dan Perpustakaan

Usahakan ayah dan bunda mengagendakan untuk mengunjungi toko buku dan perpustakaan. Mengunjungi kedua tempat itu bukan sekedar mengajak anak untuk membeli atau membaca buku, tapi dengan mengajak anak ke toko buku dan perpustakaan kita sebagai orangtua juga bisa sekaligus memperkenalkan beberapa genre / jenis buku yang mungkin belum diketahui oleh anak. Event tahunan seperti Islamic Book Fair juga harus menjadi agenda wajib yang harus dikunjungi oleh orangtua dan anak. Jadikan momen tersebut sebagai agenda wisata keluarga. Keramaian yang ada pada pameran buku juga mampu meningkatkan semangat anak untuk lebih suka membaca buku.

Bahas Buku Yang Dibaca

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline