Lihat ke Halaman Asli

Fiqih Akasah

Mahasiswa

Martin Scorsese dan Representasi Maskulinitas dalam Karya-karya Sinematiknya

Diperbarui: 13 Juli 2023   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Martin Scorsese (Instagram /Filmatic) 

Martin Scorsese adalah salah satu sutradara terbesar dalam sejarah sinema. Film-filmnya telah menginspirasi dan menghibur penonton selama puluhan tahun. Namun, di balik kehebatan teknis dan naratifnya, Scorsese juga menghadirkan representasi maskulinitas yang kompleks dan terkadang kontroversial. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi film-film Martin Scorsese dan relevansinya dengan pemahaman kita tentang maskulinitas. Namun sebelum itu, baiknya kita pahami dulu arti daripada maskulinitas secara umum, berikut penjelasannya :

Maskulinitas merupakan  konstruksi sosial dan budaya yang mengacu pada karakteristik, perilaku, dan atribut yang secara tradisional dikaitkan dengan laki-laki. Ini mencakup stereotip seperti kekuatan fisik, keberanian, dominasi, ketegasan, dan ketangguhan. 

Namun, penting untuk diingat bahwa maskulinitas adalah konsep yang beragam dan berubah seiring waktu dan budaya. Persepsi dan pemahaman tentang maskulinitas dapat bervariasi di berbagai konteks sosial dan individu, dan pandangan yang lebih inklusif dan fleksibel tentang maskulinitas saat ini semakin diperjuangkan. Oke, udah paham kan apa sih maskulinitas itu? Nah, sekarang mari kita masuk ke poin utama dari artikel ini, berikut poin-poinnya :

1. Gambaran Maskulinitas yang Kasar 

Dalam beberapa film Scorsese, seperti "Taxi Driver" (1976) dan "Raging Bull" (1980), kita melihat representasi maskulinitas yang kasar dan agresif. Tokoh-tokoh utama seperti Travis Bickle dalam film Taxi Driver 1976 (diperankan oleh Robert De Niro) dan Jake LaMotta dalam film Raging Bull (diperankan oleh De Niro juga) menghadirkan sisi gelap maskulinitas yang dipenuhi oleh kekerasan fisik, ketidakstabilan emosional, dan kecenderungan yang destruktif. Scorsese dengan jeli memerankan karakter-karakter ini untuk menggambarkan tantangan dan pertentangan dalam pencarian identitas maskulin.

2. Pemahaman Kompleks akan Maskulinitas

Scorsese tidak hanya menghadirkan representasi maskulinitas yang kasar, tetapi juga mengeksplorasi sisi yang lebih kompleks. Misalnya, dalam "The Departed" (2006), ia menyoroti maskulinitas yang terkait dengan moralitas dan kesetiaan. Melalui karakter-karakter seperti Billy Costigan (diperankan oleh Leonardo DiCaprio) dan Colin Sullivan (diperankan oleh Matt Damon), Scorsese mengajukan pertanyaan tentang integritas dan keteguhan dalam lingkungan yang penuh kejahatan. Ini mencerminkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai dimensi maskulinitas.

3. Dampak Budaya dan Sosial pada Maskulinitas

Film-film Scorsese juga mempertimbangkan dampak budaya dan sosial terhadap konstruksi maskulinitas. Sebagai contoh, dalam "Goodfellas" (1990), ia mengeksplorasi dunia mafia dan pria yang terlibat di dalamnya. Film ini menghadirkan penekanan pada kodrat kekerasan, penghormatan terhadap otoritas maskulin, dan pemenuhan ekspektasi gender yang terkait dengan kultur maskulin yang patriarkal. Scorsese dengan tajam menggambarkan konflik internal dan eksternal yang dihadapi oleh karakter-karakter tersebut.

4. Evolusi Representasi Maskulinitas

Dalam beberapa karya terbarunya, seperti "The Wolf of Wall Street" (2013) dan "The Irishman" (2019), Scorsese terus mengembangkan representasi maskulinitas dengan nuansa yang lebih kompleks. Film-film ini menyoroti ambisi yang berlebihan, moralitas yang meragukan, dan perubahan yang terjadi seiring dengan penuaan. Dalam konteks ini, Scorsese menciptakan narasi yang menantang stereotip dan mengeksplorasi krisis identitas dalam wajah maskulinitas yang bervariasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline