Lihat ke Halaman Asli

Fiqih Akasah

Mahasiswa

"Black" Sebuah Lagu Penghantar Mabuk dari Pearl Jam

Diperbarui: 14 Mei 2023   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Instagram : Pearl Jam) 

Dibalik digdaya-nya Nirvana di era grunge 90-an, ada salah satu band yang tak kalah pamor, mereka bernama "Pearl Jam". Bagi mereka yang khidmat menikmati musik grunge tentu tak asing dengan nama band itu, apalagi suara vokal yang khas dari Eddie Vedder tak mungkin rasanya bagi mereka yang mendengarnya tak terbius, dan kemudian candu. 

Berangkat pada salah satu single mereka yakni "Black" yang dimana merupakan salah satu dari 11 single yang tertuang dalam album hits mereka yaitu "Ten", dimana album tersebut membawa Pearl Jam memasuki arus utama musik grunge bersanding dengan Nirvana, Alice in Chains, Soundgarden, dan sempat menduduki posisi ke-2 tanggal Billboard pada masa itu. "Ten" merupakan representasi dari keadaan remaja yang menceritakan tentang kehidupan kelam, kesendirian, depresi, keadaan tersebut sedikitnya merupakan autobiografi Eddie Vedder sendiri.

Lagu "Black" banyak menginterpretasikan kehilangan, patah hati, hingga masalah mental, juga kesepian. Bukankah beberapa hal tersebut tak jauh berhubungan dengan apa yang dialami oleh remaja-remaja zaman sekarang? sehingga kita cenderung merasa harus mendengarkan lagu-lagu yang terksesan galau. Kurangnya pemahaman muda-mudi zaman sekarang mengenai pentingnya penanganan hingga pencegahan masalah mental, menjadikan musik semacam terapi, pelampiasan emosional, hingga sampai pada titik musik seperti teman bercerita, teman mabuk. 

Beberapa lirik dalam lagu ini disajikan dalam bentuk hiperbola yang indah, sehingga tiap-tiap pendengar dipaksa harus mengikuti pandangannya masing-masing bukan penjelasan gamblang dari sang penulisnya, Eddie Vedder seperti sengaja memberikan ruang pada pendengarnya untuk berimajinasi dalam memaknai lagu ini.

 "All five horizons revolved around her soul as the earth to the sun" lirik tersebut mencontohkan penggunaan hiperbola yang apik dalam lagu ini, dimana ia menggambarkan seorang wanita yang teramat di kagumi, selayak lima cakrwala mengitarinya dan bagai bumi mengorbit matahari, ia abadi begitupun cintanya kepada wanita itu. Lirik puitis tersebut langsung dipatahkan dengan penggalan selanjutnya "Now the air I tasted and breathed has taken a turn" dalam penggalan ini memiliki arti dimana perasaan ia sekarang rasakan berbanding terbalik dengan sebelumnya, ia merasakan beberapa hal telah berubah, seperti halnya suatu hubungan yang kadang kala tak selalu indah. 

"And now my bitter hands
Chafe beneath the clouds
Of what was everything
Oh the pictures have
All been washed in black
Tattooed everything"

Nah, dalam lirik ini kita kembali ditegaskan bahwasanya perasaan yang si pria rasakan membuatnya terkekang oleh perasaannya sendiri, yang masih menginginkan semua nya tetap baik-baik saja namun apa yang ia anggap "segalanya" nyatanya telah berubah, dan semuanya menjadi samar, menjadi tak jelas, tak ada harapan, kenangan-kenangan itu menjadi semu seiring berubahnya keadaan. 

"All the love gone bad
Turned my world to black
Tattooed all I see
All that I am
All I'll be"

"Semua cinta itu telah pergi dengan cara yang buruk, membuatku terjatuh kedalam dunia yang kelam tanpa cahaya, merenggut penghilatanku, sekujur tubuhku, dan hari-hari esokku". Mungkin itulah yang dapat aku artikan sedikitnya dapat kita maknai, dimana cinta yang kita anggap segala-galanya akan membuat kita buta melihat hal lainya, belum tentu semua yang kita miliki sekarang akan menjadi milik kita selamanya, keadaan bisa berubah, begitupun dengan perasaan. Lirik ini cukup mendalam, bahwa cinta dapat merenggut semuanya dalam sekejap, hingga kita tak sadar dan terperangkap pada perasaan kita sendiri yang awalnya tak pernah kita sadari, namun tak dapat dipungkiri terkadang cinta memang tak masuk akal.

"I know someday you'll have a beautiful life
I know you'll be a star
In somebody else's sky
But why
Why
Why can't it be
Why can't it be mine"

Lirik ini merupakan, klimaks daripada lagu ini, aku pun kadang menghabiskan waktu memutar lagu "Black" ini hanya sekedar untuk mendengarkan lirik ini, demi apapun aku selalu tenggelam saat lirik ini dimainkan, semacam ada perasaan yang relate, merinding, dan susah dijelaskan rasa-rasanya. Jadi aku akan biarkan pembaca penasaran, hingga bisa merasakan perasaan yang aku rasakan saat kalian mendengarnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline