Lihat ke Halaman Asli

Fiqih Akasah

Mahasiswa

Memaknai Dualitas dalam Lagu Duality dari Slipknot

Diperbarui: 20 Maret 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kata "Duality" bagi para metalhead akan langsung terbesit pada band ternama asal Iowa, siapa lagi kalau bukan Slipknot. Yap, Duality merupakan lagu dari Slipknot yang terdapat dalam album Vol. 3: (The Subliminal Verses). 

Bagi para Maggots (Sebutan untuk penggemar Slipknot) lagu ini merupakan salah satu yang ditunggu saat Slipknot tampil. Melodi yang kuat, dentuman drum yang keras, serta lirik yang mendalam dapat membuat atmosfer panggung seketika dapat berubah, dan disitulah badan ini serasa melayang saat lagu tersebut mulai dilantunkan. 

Dibalik distorsi nya yang keras, lagu ini menyimpan makna yang mendalam ditiap baris liriknya. Salah satunya ialah makna tentang dualitas, dalam artikel ini saya mencoba mengeksplorasi makna dualitas dalam lagu Duality milik Slipknot ini. 

Secara harfiah, dualitas merujuk pada konsep keberadaan dua hal yang bertentangan atau berlawanan, tetapi dapat bersama-sama dan saling melengkapi. Dalam konteks lagu "Duality", dualitas merujuk pada kontras antara kegelapan dan terang, kekuatan dan kelemahan, serta rasa sakit dan kekuatan.

Pada lirik awal, Corey Taylor sang vokalis menyanyikan, ""I push my fingers into my eyes, It's the only thing that slowly stops the ache, But it's made of all the things I have to take". Dalam baris ini, terdapat konsep dualitas antara rasa sakit dan keinginan untuk menghilangkan rasa sakit tersebut. Seseorang mungkin mencoba berbagai cara untuk menghilangkan rasa sakit, namun pada akhirnya mereka akan terus merasakan rasa sakit tersebut.

Dalam baris lirik "I've screamed until my veins collapsed, I've waited as my time's elapsed, Now, all I do is live with so much hate". mencerminkan kemarahan dan ketidakpuasan yang terus menerus dengan hidupnya. Ia merasa telah berusaha dan menunggu terlalu lama untuk mencapai tujuannya, namun tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Ia merasa diabaikan dan ditinggalkan oleh orang-orang di sekitarnya dan merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak bisa mengendalikan situasi.

Namun disisi lain, dibalik kekecewaan dan kebencian  tersebut masih terdapat tekad untuk terus tetap hidup. Sungguh kontradiktif bukan? Ya, namanya juga dualitas memang pada esensinya seperti itu, selalu bertolak belakang namun tetap berhubungan. 

Kadapng perasaan seperti itu (Dualisme) lumrah terdapat dalam diri manusia. Contohnya, saja saat ingin mengungkapkan perasaan hati pada seseorang namun pikiran masih terbesit dengan trauma-trauma masa lalu, sedangkan perasaan suka sudah terlanjur pada yang baru. Alhasil, perasaan kadang gagal untuk diungkapkan karena perasaan dualitas dalam diri tadi. 

Lanjut ke lirik selanjutnya,  "I guess I'll save the best for lastMy future seems like one big pastYou're left with me 'cause you left me no choice", lirik tersebut menggambarkan sebuah perasaan dualisme yang dimiliki oleh pelakunya. Di satu sisi, dia merasa bahwa masa depannya tampak suram dan tidak menjanjikan, sementara di sisi lain, dia menyadari bahwa posisinya saat ini merupakan hasil dari pilihan yang telah dibuat oleh dirinya sendiri.

Secara keseluruhan lagu "Duality" ini dibungkus dengan kompleksitas makna yang rumit bagi sebagian orang untuk memaknainya,  tak terkecuali saya saat membuat artikel ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline