Lihat ke Halaman Asli

Menteri Agama RI, Bupati Tasikmalaya VS Adzan

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa, sebelum ngerjain tugas-tugas kantor, terlebih dahulu baca berita di media OL, secara tidak sengaja ada sebuah berita tentang Menteri Agama kita yang ngambek ketika berpidato gara-gara sang Muadzin melakukan tugasnya untuk menyeru ummat manusia agar sholat, termasuk sang menteri http://id.berita.yahoo.com/menteri-agama-ngambek-pidatonya-terpotong-azan-091854206.html)

Terhenyak, kaget tapi lucu juga ketika membaca berita itu.

Tentunya sebagai orang Islam tahu bagaimana essensi dan penghormatan kita terhadap adzan yang bermaksa memanggil ummat Muslim untuk menunaikan sholat dan sebagai bukti ta'dzim (hormat) kita, apalagi ini level MENTERI AGAMA yang nota bene faham betul bagaimana bersikap ketika mendengar adzan, bukannya ngambek dan pergi keluar meninggalkan mesjid bukannya sholat dulu bos.

Dasar rata-rata sifat penjabat yang selalu menjilat dan merasa ketakutan ketika  atasannya -dalam hal ini sang Menteri- ngambek dan gagal meletakkan batu pertama hingga gagal memberikan bantuan untuk ummat -katanya-...

Tidak lupa sang bupati pun meminta maaf kepada sang Menteri akan kejadian tersebut, ntah karena merasa bersalah, ntah karena takut tidak mendapat bantuan lagi

Padahal mestinya baik Sang Menteri, Bupati atau rombongannya berterima kasih kepada sang Muadzin yang telah mengajak mereka untuk berhenti sejenak untuk melakukan sholat dhuhur.

Tapi baik Pak Menteri, Bupati, saya yakin mereka semuanya agamanya Islam, yang tahu bagaimana bersikap ketika adzan berkumandang, tapi kalo toh pada akhirnya tidak seperti itu, ya cukup tepuk jidat saja lah.

Inilah Indonesia dengan segala keunikannya yang selalu bikin jengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline