Lihat ke Halaman Asli

Prolog - Perjalanan Roadtrip 11 Kota Jawa-Bali-Gili

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara kembali mengenai perjalanan, saya akan mendapatkan kesempatan libur yang cukup panjang di Maret 2015 ini, ya, akhirnya saya mengambil keputusan untuk resign dari tempat saya bekerja sekarang untuk memulai karir di tempat yang baru yang saya nilai lebih menantang dan memberikan kesempatan lebih luas kepada saya untuk bisa berkembang.

Dengan adanya masa jeda sekitar 3 minggu, saya memutuskan untuk melakukan perjalanan menempuh Jawa hingga Lombok. Sebenarnya terpikirkan untuk tujuan ke luar negeri seperti Vietnam atau Nepal, tetapi karena baru beberapa bulan yang lalu saya baru dari Singapore sehingga dengan pertimbangan waktu dan keterbatasan tabungan membuat saya memutuskan untuk travelling di dalam negeri saja, lagipula menurut banyak pendapat orang, negeri kita ini memiliki banyak spot yang tak kalah menarik dibandingkan dengan spot di luar negeri.

Beberapa tiket kereta dan pesawat sudah ditangan dan itinerary juga sudah mulai rapi tersusun, perjalanan yang pada mulanya adalah untuk solo travelling mulai berubah dengan adanya beberapa kawan yang bergabung di perjalanan ini, namun tidak semua tempat saya kunjungi berramai ramai, hanya beberapa bagian dari itinerarry saya yang akan ada kawannya.

Apa tujuan saya melakukan perjalanan ini?

Ada beberapa tujuan sebenarnya, tujuan utamanya adalah menemukan kedamaian, karena belakangan ini dalam pikiran saya terlalu banyak peperangan, banyak sekali pergolakan di otak dan hati saya yang pada beberapa saat rasanya hampir membuat saya gila. Saya mulai membenci diri sendiri, bahkan saya malas menatap bayangan saya di cermin, lucu sekali...

Hubungan saya dengan seseorang yang tidak berhasil dan hanya berujung perpisahan yang pahit menjadi pemicunya mungkin, beberapa waktu saya tenggelam dalam kesenangan semu ibu kota dan kembali terdiam dalam galau saat malam datang menghempaskan saya dari gemerlapnya kota ini, rasanya saat ini jika diibaratkan botol kaca, saya sudah retak dan dengan sedikit guncangan lagi akan terberai menjadi puing.

Saya ingin kembali kuat, beberapa bulan ini saya lebih rapuh dan tidak seceria sebelumnya, saya masih bisa berbangga dengan sedikitnya air mata yang dibuang dengan semua ujian itu, tapi sepertinya di dada mulai muncul lubang hitam yang sedikit demi sedikit menyedot energi saya kedalam kehampaan,

Semoga dengan perjalanan ini saya bisa menemukan kembali kedamaian dan kekuatan dari diri saya, bisa lebih mengangkat kepala sewaktu waktu saya kembali diuji.

Saya akan berusaha untuk menulis catatan di setiap kota yang dikunjungi, perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang berarti, dan selalu saya inga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline