Lihat ke Halaman Asli

Merindukan Rindu-rindu Terpenjara

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


merindukan rindu-rindu terpenjara
merindukan impian-impian belum tercapai
menjerat kenestapaan luka
menanti bulan bercahaya

angan impian berkabut
menutupi cakrawala
berterbangan di antara sepi-sepi yang kalut
kurasakan dalam kerinduan sujud
kulepaskan kepasrahan di laut
wanginya hatimu kasih
aromanya memberikan cinta yang indah
kulukiskan perjalanan tak mungkin terpisah
harihariku bersamamu tanpa gundah
hati siapa resah di persimpangan
kabut-kabut berhamburan
kelemahan kekuatan diporakporandakan

jelmakan kasih sayang yang hilang
raih dan genggam kuat di lautan
biarkan menyatu di cakrawala jingga
tetesannya selalu ada di hati

‘laut lepas jadi pertarungan
laut bebas ajang pertikaian
ombak raja laut berebutan rindu
saling merindukan hanya di lautan’

kerinduan cinta kasih jangan di lepas
biarkan memberi warna
bahwa rindu sebenarnya
suka dukamu paling abadi

Batu Malang, 3 Juli 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline