[caption caption="Hary Tanoe dan Ahmad Dhani (sumber gambar news.okezone.com)"][/caption]Ahmad Dhani yang digadang-gadang maju di Pilkada DKI 2017 menjadi sorotan panas di masyarakat pasalnya terlalu dini dalam mencalonkan Ahmad Dhani sebagai Gubernur. Ahmad Dhani dinilai belum mampu dalam mengatasi segudang permasalah Ibukota DKI Jakarta bila nantinya jadi Gubernur. Pengalaman berpolitik Ahmad Dhani yang masih seumur jagung menjadi alasan mengapa Ahmad Dhani dinilai masih diragukan dalam memimpin ibukota. Terjun di dunia politik tentu sangat berbeda dengan dunia musik yang selama ini digeluti Ahmad Dhani.
Walaupun belum dipastikan oleh partainya PKB untuk menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017 tapi Ahmad Dhani sudah ancang-ancang untuk menghadapi Pilgub seperti membuat program-program jika nantinya terpilih menjadi Gubernur. Selain itu Ahmad Dhani juga mulai melakukan serangan-serangan kepada lawannya di Pilgub nanti. Salah satu yang paling diserang adalah gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok karena dinilai Ahok akan menjadi lawan terkuat di Pilgub DKI 2017.
Ahmad Dhani tidak tanggung-tanggung dalam melakukan serangan sampai harus membawa isu suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA. Ahmad Dhani menilai kalau pemimpin non muslim itu haram dan tidak pantas menjadi pemimpin umat muslim. Dia sampai menyamakan bahwa pemimpin non muslim itu seperti LGBT dan Babi yang haram seperti yang dia tulis di kicauan twiternya, seolah dia adalah anti pemimpin non muslim.
Hary Tanoe pemimpin non muslim yang juga bos Ahmad Dhani
Hary Tanoe adalah pemimpin jaringan media MNC Group yang sekarang juga menjadi pemimpin di partai Perindo. Salah satu jaringan televisi MNC Group adalah INews TV yang didirikan MNC tahun 2007 lalu. Melalui iNews TV inilah Ahmad Dhani memiliki program acara yaitu Logika Ahmad Dhani dan Ahmad Dhani sendiri yang menjadi host diacara tersebut. Ahmad Dhani bekerja untuk Inews TV berarti secara logika Hary Tanoe yang menjadi pemimpin MNC Group adalah bos Ahmad Dhani.
Sebenarnya sangat tidak pantas bila harus membawa isu SARA dalam berkampanye, karena UUD 45 sudah jelas menyatakan siapa pun warga Negara Indonesia tanpa terkecuali semua sama di depan hukum dan pemerintahan. Semua warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama semua bisa menjadi seorang pemimpin yang terpenting dia adalah WNI sehingga isu SARA tidak pantas bila harus dibawa-bawa sebagai alat berpolitik.
Ahmad Dhani memang cukup popular di masyarakat Indonesia sehingga digadang-gadang untuk ikut bertarung di Pilgub DKI 2017 tapi kalau cuma modal popular saja untuk maju Pilgub Nabilah JKT48 juga begitu popular saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H