Lihat ke Halaman Asli

Rindu

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

salam hangat, malam...
malam, tahukah kau betapa aku
merindukan hangat dekapanmu...
malam, ingatkah kau saat kita
bercengkrama di puncak kegelapanmu...
dibelai lembut sang bayu..
aku menciut kedinginan...
menggigil..
tpi kau malah menertawakanku...
malam, ingatkah saat kau
membangunkanku dengan gemerricik
sungai mu...
dengan melodi alammu...
malam, ingatkah saat kebersamaan
kita direnggut paksa sang mentari...
aku tak kuasa melawan sang penguasa
siang..
dan engkau menangis tersedu
meninggalkanku...
maafkan aku...
malam, aku ingin bersama lagi...
malam, aku ingin merasakan lagi
menaklukkan puncak sinabung
bersamamu...
aku ingin melewati dinginnya takengon
bersamamu...
aku ingin bersamamu melawan dinginnya
blang kejeren...
tpi, sebelum itu jadi knyataan lagi,
maukah kau menemani ku lembur malam
ini, duhai malam???




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline