Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Video dan Transkrip Lengkap Dialog UAS dengan Prabowo

Diperbarui: 13 April 2019   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Video: Tafaqquh Video. 

Transkrip: Rahmad Agus Koto.

Pada tanggal 11 April 2019, Ustad Abdul Somad (UAS) mengadakan pertemuan dengan Prabowo Subianto (PS) di sebuah ruangan yang berlangsung selama 12 menit.

Berdasarkan informasi dari Nanik Sudaryani, pertemuan itu direkam oleh staf UAS, kemudian TV One memperoleh hak penyiarannya secara eksklusif. Setelah saya menyimak videonya secara utuh dan berulang kali, tersirat bahwa UAS-lah yang punya inisiatif untuk mengadakan pertemuan tersebut, dikarenakan beliau merasa ada amanah yang wajib disampaikannya kepada PS.

Pertemuan mereka berdua sepertinya kurang tepat dikatakan sebagai sebuah dialog, karena UAS mendominasi pembicaraan. Tepatnya, UAS sedang menyampaikan pesan pribadi dan pesan ummat, sekaligus memberikan nasehat atau tausiyah kepada PS yang sedang mencalonkan diri sebagai pemimpin.

Saya meyakini peristiwa ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah bagi Indonesia, baik secara politik maupun secara sosial budaya. Ada begitu banyak hikmah yang bisa diperoleh dari peristiwa ini.

Berikut dialog mereka berdua yang saya tuliskan sedetail dan seakurat mungkin.

PS:  "Terimakasih Ustad, bisa jumpa dengan saya. Saya mengikuti, Ustad sudah banyak keliling Indonesia. Nah, apa yang Ustad lihat selama keliling di Indonesia, akhir-akhir ini.

UAS: "Saya susah saya bilang mengawali ceramah itu, "Mari kita dengar tausiyah dari Al-Mukarram Abdul Somad". Begitu saya naik ke atas, semua orang (seraya mengangkat kedua tangannya dan memperlihatkan gestur salam dua jari khas pendukung Prabowo-Sandi): "Ustaaad...". Saya bilang, "Kalian kan punya jari sepuluh, kenapa yang diangkat cuman dua." (PS dan UAS tertawa).

UAS:  "Itu saya ucapkan untuk menetralisir, karena ini kan ada Panwaslu, Bawaslu."

PS: "Iya benar."

UAS:  "Saya tidak ingin Tabligh Akbar itu menjadi politik."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline