Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Bagaimana Xennials Menyelamatkan Manusia?

Diperbarui: 15 November 2018   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi generasi milenial bekerja(hobo_018 -- kompas.com)

Mengapa membahas Generasi Xennials? Karena sifatnya aktual dan tanpa bermaksud menafikan generasi-generasi lainnya, generasi inilah yang akan menentukan bagaimana nasib peradaban manusia dalam dekade ini hingga beberapa dekade ke depan. Athan Slotkin (Kontributor Forbes) berpendapat bahwa manusia-manusia dari generasi ini akan menyelamatkan kita ummat manusia secara keseluruhan dari dampak negatif kemajuan dan perkembangan teknologi.

Jika dampak negatif teknologi itu tidak segera dicegah, spesies manusia mungkin akan berada dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List dengan kode EN (Endangered) alias terancam punah. Seperti yang pernah diaudiovisualisasikan dalam filem Matrix.

Lebay? Gak juga, ntar dijabarkan dulu argumen logisnya.  ;)

Oh ya, kebetulan aku termasuk ke dalam Xennials, tapi gak berani juga mengaku-aku dan memang gak pede atau gak pantas berada di antara manusia-manusia penyelamat itu. Aku ini siapalah. Hanya saja apa yang kusaksikan dan kualami sendiri membuatku memahami benar kondisi psikologis mereka. Jelas ya. Gak? Yaudah, deritamulah itu. :D 

Sudah menjadi postulat bahwa tiap-tiap generasi manusia memiliki karakter atau sifat umum yang relatif khas. Karakter yang sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi zamannya masing-masing, terutama oleh kemajuan dan perkembangan teknologinya.

Secara teknis, rentang tahun kelahiran dipakai oleh para ahli terkait hal ini dalam mengklasifikasikan jenis generasi manusia. Tahun-tahun yang dipilih berdasarkan dinamika atau peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dalam setiap zaman.

Istilah Xennials pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 oleh Sarah Stankorb dan Jed Oelbaum melalui artikel yang dimuat dalam majalah Good, "Reasonable People Disagree about the Post-Gen X, Pre-Millennial Generation". Istilah yang berasal dari gabungan Generasi X dan Millenials, generasi yang lahir antara tahun 1975 dan tahun 1985.

Xennials merupakan generasi hibrid, generasi peralihan atau generasi transisi yang menjadi cirikhas utamanya dan sekaligus hal yang menjadikannya sebagai generasi yang istimewa. Generasi yang mengkombinasikan kelebihan Generasi X dan Generasi Millenials.

Masa kecil hingga remaja Xennials berada dalam lingkungan sosial yang didominasi oleh teknologi analog, sedangkan masa dewasanya berada dalam lingkungan sosial yang didominasi oleh teknologi digital.

Masih tersimpan dengan cukup rapi dalam ingatan mengenai sejumlah peristiwa terkait teknologi yang kualami semasa aku masih esde-esempe dahulu. Misalnya mobil-mobilan yang kurakit dari bilah bambu dan kaleng susu, kapal-kapalan dari styrofoam dengan tiang-tiang dari lidi. Kadang-kadang bekerjasama dengan teman-teman untuk membuat suatu mainan yang berbau teknologi.

Pada masa ini, aku sudah memainkan video game portabel dengan layar berwarna kehijauan dan gambar-gambar bergerak berwarna abu-abu gelap. Sedangkan aktivitas sosial waktu itu berupa permainan lempar galah, bola pecah, kelereng, permainan kartu-kartu bergambar. Di masa ini aku pertama kali mengenal media kaset dan VHS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline