Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Ancaman Global Resistensi Antibiotik

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 Jutaan orang akan meninggal akibat penyakit yang untuk saat ini relatif mudah disembuhkan, proses kelahiran bayi menjadi lebih beresiko, biaya kesehatan akan meningkat drastis. Pada tahun 2050, ekonomi dunia akan rugi sebesar 100 Trillion USD, dan sekitar 10 juta kematian tambahan, jika permasalahan resistensi ini tidak segera diatasi.

Prof. Dr. Brad Spellberg, Chief Medical Officer Los Angeles County University of Southern California adalah salah satu peneliti dunia terkemuka yang bergerak di bidang pengendalian resistensi mikroorganisme. Beliau menyebutkan bahwa jika resistensi ini terus menyebar, dunia kita akan kembali kepada zaman kegelapan medis.

Ya, permasalahan resistensi mikroorganisme ini adalah permasalahan yang sangat serius, saat ini telah menjadi ancaman global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadikan topik ini sebagai salah satu pembahasan utama dalam konferensi global tahunan WHO, “Sixty-eighth World Health Assembly”, yang dilaksanakan bulan yang lalu (18–26 May 2015) di Jenewa Swiss, dalam rangka merumuskan rencana aksi global untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu

  1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap resistensi antimikroba
  2. Meningkatkan pengawadan dan penelitian
  3. Mengurangi terjadinya kasus infeksi
  4. Optimalisasi penggunaan obat-obat antibiotik
  5. Memastikan investasi berkelanjutan untuk pengendalian resistensi antimikroba .

Terkait hal ini Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek telah membuat peraturan dalam rangka Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit, PERMEN MENKES RI No 8 Tahun 2015, yang pada dasarnya sama dengan aksi global yang dirumuskan WHO.

Seperti biasa, di balik kabar buruk selalu ada kabar baiknya. Tantangan berat ini telah melahirkan inovasi-inovasi baru. Cukup banyak penelitian-penelitian mutakhir untuk mengatasi permasalahan ini, berupa antibiotik-antibiotik baru yang relatif lebih efektif dan efisien serta meminimalisasi terjadinya resistensi.

Selain itu ada juga penemuan-penemuan peralatan diagnostik baru yang jauh lebih praktis, lebih baik dan lebih cepat, untuk mengetahui kapan antibiotik dibutuhkan, dan jenis antibiotik mana yang digunakan jika memang diperlukan. Misalnya peralatan diagnostik yang tercipta dari kompetisi yang diadakan oleh Longitude Prize.

Kompetisi yang masih berlangsung ini khusus bertujuan untuk mencari solusi untuk mengatasi resistensi antibiotik global dengan hadiah sebesar 10 Juta USD. Jika ada diantara teman-teman pembaca yang berminat mengikutinya, silahkan mendaftarkan diri di link ini, “Longitude Prize

Oke, apa yang menyebabkan mikroba jadi resisten (kebal) terhadap antibiotik yang ada saat ini?

Cara Kerja Antibiotik

Antibiotik bekerja melalui lima mekanisme yaitu menghambat pembentukan dinding sel mikroba (mis. Penisilin), menghancurkan membran sel (Polimiksin), menghambat pembentukan protein dalam sel mikroba (Tetrasiklin), menghambat reaksi metabolisme (Antimetabolit) dalam sel mikroorganisme (Sulfonilamid) dan menghambat pembentukan asam nukleat (Metronidazol).

Mikroba adalah mahluk hidup yang memiliki daya survive dan kemampuan adaptif yang sangat tinggi terhadap perubahan lingkungan, relatif dengan mahluk hidup lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline