Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Mendengar Vicky, Mengapa Muncul Sedikit Rasa Mual atau Pusing?

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13793240601002948586

Sebelum saya membahasnya lebih lanjut, ada baiknya saya kutip dulu kalimat-kalimat Vicky Prasetyo dari berita yang dilansir Kompas berikut ini,

"Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi karena basically, aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya." "Kita belajar, apa ya, harmonisisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita enggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan." "Dengan adanya hubungan ini, bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident." "Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga..."

Dari kalimat-kalimat Vicky diatas, orang-orang yang mendengar atau membacanya untuk pertama kali, kemungkinan besar akan mengalami sedikit rasa mual, pusing atau keduanya. Paling tidak saya mengalaminya sendiri.

Ternyata hal ini ada penjelasan biologisnya.

Kita telah belajar untuk berkomunikasi semenjak masih berada di dalam rahim ibu. Kemudian mengalami kemajuan dan perkembangan yang pesat saat balita dan terus berproses seiring bertambahnya usia.

Pada saat kita mendengar dan melihat sesuatu, bagian-bagian dari otak pembaca (The Reading Brain) bekerjasama secara harmonis untuk menganalisis dan menterjemahkannya berdasarkan memori yang telah tertanam melalui pengalaman dan  "pola pengajaran baku" yang kita peroleh dari keluarga terdekat dan dari lingkungan dimana kita tumbuh besar.

[caption id="attachment_266516" align="aligncenter" width="275" caption="Struktur "][/caption]

Tiga bagian utama otak pembaca tersebut adalah Temporal Lobe, Frontal Lobe dan Angular Gyrus.

Temporal Lobe bertanggung jawab dalam kesadaran suara (phonological awareness) dan menguraikan suara.

Frontal Lobe menangani produksi bahasa, kemampuan membaca dan penggunaan tata bahasa.

Sedangkan Angular Gyrus, berfungsi untuk mensinkronkan kerja Temporal Lobe dengan Frontal Lobe. Bagian inilah yang merangkaikan huruf-huruf menjadi kata dan selanjutnya membentuk kalimat.

Nah, ketika kita menghadapi suatu bahasa yang relatif sangat berbeda dengan pola baku bahasa yang kita miliki, dalam hal ini bahasanya si Vicky, bagian-bagian otak menjadi "kebingungan", kerja bagian-bagian otak yang bertanggung jawab dalam menjerjemahkan bahasa mengalami konflik, menjadi tidak sinkron.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline