Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Naturopati, Konsep Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Tradisional yang "Dimodernkan"

Diperbarui: 18 April 2016   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jamur Tiram yang sedang mekar. Foto: Rahmad Agus Koto"][/caption]

Metode pencegahan dan pengobatan (PP) sudah ada semenjak manusia hidup dan berkembang biak di planet bumi ini, karena sakit adalah bagian alamiah dari kehidupan manusia. Masing-masing peradaban memiliki metode-metode yang unik.

Secara garis besar konsep PP terbagi atas dua yaitu konsep tradisional dan konsep modern. Abad ke 19 adalah masa dimulainya konsep PP modern yang berdasarkan metode ilmiah yaitu semenjak pesatnya kemajuan dan perkembangan ilmu biologi, kimia, fisika, seiring ditemukannya peralatan dan teknik-teknik laboratorium baru. Konsep modern adalah konsep yang mendominasi metode PP di dunia hingga saat ini.

Di akhir abad ke 19, lahir konsep alternatif yang relatif  berbeda dengan konsep modern dan tidak identik dengan konsep tradisional. Namun dari hasil studi saya mengenai hal ini, konsep naturopati adalah konsep tradisional yang "dimodernkan", konsep tradisional yang memanfaatkan ilmu pengetahuan modern.

Istilah naturopati pertama kali disebutkan oleh John Scheel pada tahun 1895, kemudian dipopulerkan oleh Benedict Lust di awal dekade abad ke 20. Benedict dikenal sebagai Bapak Naturopati Amerika Serikat, beliau merupakan pendiri organisasi profesi naturopatik pertama di dunia yaitu American Naturopathic Association.

Naturopati (Latin: Penyakit Alami), adalah konsep pencegahan dan pengobatan penyakit alternatif yang berdasarkan ideologi vitalisme, yaitu keyakinan adanya energi khusus, disebut juga dengan energi vital yang mengendalikan proses biologis dalam tubuh manusia seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, perkembangan dan adaptasi.

Naturopati menggunakan pendekatan yang holistik (menyeluruh), keseimbangan energi dalam tubuh, mengutamakan pengobatan dari bahan-bahan alami daripada bahan-bahan "buatan manusia" (farmakologi modern: sintesis atau zat aktif hasil isolasi), dan meminimalisir pembedahan.

Berikut enam prinsip PP naturopati:

  1. Tidak melukai (harm), memberikan perawatan yang paling efektif dengan resiko sekecil mungkin (primum non nocere).
  2. Mengenali, respek dan mendukung daya sembuh alami (the self-healing power of nature) yang terdapat secara alami dalam tubuh manusia (vis medicatrix naturae).
  3. Mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab penyakit daripada mengeliminasi atau mengurangi gejala-gejala penyakit (tolle causam).
  4. Mendidik, menginspirasi pasien untuk bertanggungjawab terhadap kesehatannya sendiri (doctor as teacher).
  5. Merawat pasien dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan personal (treat the whole person).
  6. Menekankan gaya hidup sehat, mememang prinsip mencegah lebih baikd aripada mengobati (health promotion, the best prevention).

 

Konsep naturopati ini menimbulkan polemik, perdebatan yang hangat diantara kalangan medis dan saintifik modern, khususnya konsep vitalisme yang tidak atau belum bisa dibuktikan secara ilmiah, obat-obat yang diberikan juga menjadi pertentangan karena tidak melalui proses standar obat-obatan modern yang panjang, Evidence-based Medicine (EBM).

Konsep naturopati yang sering didengungkan lebih aman daripada konsep modern oleh pendukungnya juga menjadi polemik tersendiri, karena obat-obat alami yang tunggal atau hasil kombinasi juga dapat memberikan efek samping, atau justru malah membahayakan kesehatan pasien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline