Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Contoh Kerugian Mengabaikan Biologi Evolusi

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Bakteri telah berevolusi, diperlukan antiseptik yang lebih efektif.” Kalimat ini kedengarannya familiar bukan? Ya, ini adalah kalimat yang cukup sering muncul dalam iklan-iklan sabun antiseptik. Kalimat ini bukan sekedar untuk kepentingan iklan semata, namun memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Para ahli mikrobiologi medis beberapa dekade terakhir telah mengamati adanya perubahan karakteristik mikroorganisme penyebab penyakit ini. Mereka menemukan mikroorganisme yang resisten (kebal) terhadap antiseptik dan antibiotik (*), dan telah berkembang biak sedemikian rupa.

Masyarakat umum dan sebagian kalangan medis menganggap bahwa ketidakefektifan suatu antibiotik disebabkan oleh masalah toleransi fisiologis si penggunanya, sehingga mereka menganggap bahwa antibiotik tersebut tidak efektif karena orangnya, bukan karena bakterinya. Pandangan non-evolusi ini memiliki dampak negatif yang cukup serius karena bisa mengarah kepada penggunaan antibiotik yang tidak tepat, misalnya meningkatkan dosisnya, sementara bakteri resisten tersebut terus berkembang biak dan besar kemungkinan menyebar ke individu lain. Hal ini merupakan salah satu contoh kerugian akibat tidak mengetahui atau mengabaikan adanya peristiwa Biologi Evolusi [Jim J. Bull "Evolutionary Biology: Technology for 21st Century"]

Hal yang sama persis juga terjadi dalam kasus resistensi hama tanaman terhadap pestisida non organik maupun organik.

Fenomena perubahan karakteristik mikroorganisme ini merupakan contoh kasus Biologi Evolusi Mikro. Dari perspektif kalangan ahli biologi dan medis, asal usul, penyebab resistensi (Pathogen and ResistancyTracking), dan solusi untuk mengatasinya hingga saat ini hanya dapat dilakukan melalui pendekatan prinsip-prinsip Biologi Evolusi. Demikian juga fenomena munculnya kasus-kasus virus AIDS (HIV), Ebola , SARS dan sejenisnya.

(*) Antiseptik dan Antibiotik sama-sama berfungsi untuk membunuh mikroorganisme, perbedaannya adalah cara pengaplikasiannya. Antiseptik digunakan untuk jaringan tubuh terluar (kulit), sedangkan Antibiotik digunakan di jaringan kult, dalam sistem peredaran darah atau di dalam jaringan tubuh, bergantung kepada jenis antibiotiknya.

Semoga Bermanfaat, Salam Hangat Sahabat Kompasianers ^_^

Artikel Terkait:


  1. Mengapa Biologi Evolusi Menimbulkan Polemik?.
  2. Manfaat Ilmu Biologi Dalam Kehidupan Manusia
  3. Biologi Evolusi#1: Semuanya Berawal Dari Biodiversitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline