Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Nilai Indeks Prestasi (IP) Tidak Penting!?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akhir-akhir ini saya menangkap kesan di masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa bahwa Indeks Prestasi (IP) itu tidak penting. Kalau diketik keyword "IP Tidak Penting" di mesin pencari internet, cukup banyak juga situs atau blog yang mengisyaratkan hal ini. Saya pikir pendapat ini patut disayangkan.

Saya sendiri menyelesaikan kuliah S1 dengan nilai IP 2,5, nilai yang cukup rendah, dan saya agak menyesalinya sekarang. Sewaktu saya masih kuliah dahulu, tidak ada yang mengingatkan saya mengenai hal ini. Idealisme yang agak baku, pemikiran bahwa yang penting ilmunya bukan IP-nya, serta pesimis dengan teman-teman yang memiliki IP tinggi namun berbuat curang, membuat saya tidak termotivasi untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Pemikiran tersebut tidak benar, dapat dianalogikan dengan pemikiran “lebih baik tidak berjilbab daripada berjilbab tapi tingkah lakunya tidak baik”, dimana kedua-duanya adalah salah.

Ya, jelas bahwa IP tidak menentukan atau tidak bisa dijadikan patokan untuk mengetahui kualitas kinerja seseorang, dan itu disadari benar oleh setiap perusahaan, tetapi bagaimanapun nilai IP tinggi itu cukup penting, paling tidak akan memudahkan.

Maksud saya begini, misalkan ada satu perusahaan bonafid yang mencari 10 orang karyawan baru, kemudian ada seribu orang yang melamar, tidak mungkin bagi berusahaan tersebut untuk memeriksa kualitas pelamar orang perorangan, kan?. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan “terpaksa” menyaring pelamar dengan nilai IP. Demikian jugalah bagi lembaga-lembaga yang menawarkan beasiswa. Dari sudut pandang ini, orang yang memiliki IP dibawah standar sudah kalah sebelum "perang".

Lain halnya kalau memang seseorang itu sudah berniat kuat untuk berwiraswasta, yang tidak berminat untuk jadi karyawan atau melanjutkan jenjang pendidikan, atau memang benar-benar tidak sanggup mencapai nilai tinggi setelah mengusahakannya.

Bagi adik-adik mahasiswa, saya sangat menyarankan untuk memahami dan mengetahui manfaat suatu pelajaran dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar menghafal, dan jangan menghalalkan segala cara demi mendapatkan nilai IP tinggi, karena hal itu akan merusak karakter diri dan tidak menutup kemungkinan bisa juga merugikan orang lain. Targetkan untuk menyelesaikan studi dengan nilai minimal 3,0 Ok! ^.^

Salam Hangat Sahabat Kompasiana ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline