Hari ini, Reuters memberitakan bahwa Arab Saudi menemukan 18 kasus baru penyakit yang disebabkan oleh virus MERS, sehingga sampai saat ini jumlah total yang terinfeksi di negara tersebut sebanyak 449 orang, 121 di antaranya meninggal dunia (Reuters).
Hal ini memang sangat mengkhawatirkan dan telah menyita perhatian masyarakat dunia. Perkembangan jumlah kasus dapat di lihat pada grafik dibawah ini.
[caption id="attachment_306494" align="aligncenter" width="602" caption="Perkembangan Kasus MERS - @ Science News"][/caption]
Mengenal Virus MERS
Saya sudah lama tertarik dengan "mahluk hidup" yang satu ini semenjak saya pertama kali mengenalnya lebih dekat saat duduk di bangku SMA jurusan A2 (ilmu-ilmu Biologi), yang kemudian lebih mengenalnya lagi saat kuliah di Departemen Biologi Universitas Sumatera Utara sub Mikrobiologi.
Sengaja memberikan tanda kutip pada kata mahluk hidup, karena virus memang mahluk yang sangat unik, di antara keunikannya bersifat parasit sejati (samasekali tidak dapat hidup di luar tubuh/sel mahluk hidup lainnya) dan tidak mati jika dikristalisasi.
Bagaimana dengan virus MERS?
Virus MERS, Middle Eastern Respiratory Syndrome, merupakan virus yang termasuk dalam kelompok Coronavirus, kelompok virus yang permukaan "tubuhnya" diselimuti oleh struktur yang mirip dengan mahkota (Gambar).
Virus SARS, Severe acute respiratory syndrome, yang sempat mewabah pada tahun 2002-2003 (8273 kasus dan 775 diantaranya meninggal dunia - @Wikipedia) juga termasuk dalam kelompok ini, namun terlalu cepat jika menyimpulkan bahwa virus MERS merupakan mutasi dari virus SARS, karena belum tentu demikian.
[caption id="attachment_306479" align="aligncenter" width="448" caption="Coronavirus - @ AAP"]
[/caption]
Penyakit yang disebabkan oleh virus MERS pertama kali terdeteksi pada tahun 2012 di Jordania dan menyebabkan korbannya meninggal dunia yaitu seorang mahasiswa dan seorang perawat (Science News).