Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Generalist

Omniprocessor, Mengubah Feses Menjadi Air Siap Minum dan Listrik

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142076659574008952

[caption id="attachment_345593" align="aligncenter" width="626" caption="Omniprocessor"][/caption]

Berawal dari Kompas yang memberitakan Bill Gates yang meminum air, dimana lima menit sebelumnya air tersebut  berupa limbah feses manusia. Saya pun tertarik tuk menela'ahnya, apalagi hal ini memang sesuai dengan latar belakang pekerjaan saya saat ini sebagai konsultan teknis pengolahan limbah industri dan domestik.

Sistemnya relatif sangat sederhana, efektif dan efisien, yang membuat Bill Gates bersedia mendanai Janicki Bioenergy dalam rangka merealisasikan proyek kemanusiaannya untuk negara-negara miskin, khususnya dalam mengatasi permasalahan air bersih dan sanitasi.

Limbah yang diolah mesin yang bernama Omniprocessor ini menghasilkan air siap minum, listrik dan abu yang bebas dari bibit penyakit (patogen).

Lumpur limbah manusia tersebut dikumpulkan dari pemukiman dan dimasukkan ke dalam Omniprocessor. Lumpur itu direbus, uap air dan padatannya dipisahkan dalam proses ini. Uap air yang terbentuk disalurkan ke dalam unit destilasi hingga menghasilkan air bersih yang siap untuk dikonsumsi.

Sementara padatan yang terbentuk dibakar, uapnya digunakan untuk mengaktifkan mesin pembangkit listrik tenaga uap. Listrik yang dihasilkannya digunakan untuk kebutuhan mesin itu sendiri, sedangkan sisanya disalurkan ke komunitas di sekitarnya.

Abu yang dihasilkan bisa digunakan sebagai tanah timbun dan untuk keperluan lainnya.

Yap, sesederhana itu. Teman-teman pembaca bisa menyaksikan video dua menit tahapan proses pengolahan limbah ini di sini, You Tube.

Mesin pertama Omniprocessor, Model S 100-Dakar, dalam satu hari menghasilkan 10.800 liter air siap minum dan 150 kW listrik dari olahan 12,3 meter kubik limbah. Mesin yang dibuat di Amerika ini direncanakan akan dikirim ke Dakar, Senegal bulan depan (Februari 2015).

Sedangkan mesin kedua, Model S200, yang jauh lebih besar sedang dalam proses pembuatan. Mesin seharga 1,5 juta USD ini dalam satu hari akan mengolah 92 meter kubik limbah dari 100.000 orang, yang menghasilkan 86.000 liter air siap minum dan 250 kW listrik.

Harapan saya sih, semoga ada diantara teman-teman pembaca yang terinspirasi dan tertarik untuk meniru mesin ini, khususnya adik-adik pelajar dan mahasiswa, serta lembaga swasta dan pemerintah terkait pengelolaan dan kesehatan lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline