Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Prabowo Pulang atau Tidak, Jangan Dijadikan Taruhan

Diperbarui: 26 Juni 2019   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: detik.com

Prabowo pulang atau tidak?

Menurut berita yang ada Prabowo pergi ke Jerman, ada kepentingan medis dan bisnis di sana. Entah kapan Prabowo pulang, sedangkan putusan sengketa Pilpres 2019 akan diumumkan esok (Kamis, 27/6).

Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo dan Sandi tidak hadir pada sidang Mahkamah Konstitusi, tapi akan menyaksikan sidang pembacaan putusan dari kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Artinya Prabowo pulang ke tanah air sebelum putusan sengketa Pilpres 2019.

Benarkah apa yang dikatakan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi di atas tadi? Wajar saja jika ada sebagian pihak yang meragukan pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak mengacu pada kejadian sebelumnya.

Para politikus BPN Prabowo-Sandi sebelumnya koar-koar tidak akan mengajukan gugatan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi, antara lain kata Fadli Zon.

"Sudah, buang-buang waktu itu yang namanya MK dalam urusan pilpres, apalagi orang-orangnya itu berpolitik semua. Mungkin tidak semualah tapi sebagian," kata Fadli Zon.

Itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang bicara, tapi publik akhirnya melihat sendiri ternyata ada juga gugatan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Sebuah dinamika politik atau sikap tidak konsisten (plintat-plintut)? 

Entah mana yang benar, tapi sekali lagi wajar saja jika ada sebagian pihak masih meragukan pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak yang mengisyaratkan Prabowo pulang dan akan menyaksikan putusan sengketa Pilpres 2019 dari kediamannya di Jalan Kertanegara.

Namun janganlah masalah Prabowo pulang atau tidak ini dijadikan taruhan. Mengapa? Karena siapapun yang melakukannya akan menjadi "manusia gazebo (gak zelas bo)".

Sudah cukup banyak manusia gazebo, sebaiknya jangan ditambah lagi. Contoh, pelawak Qomar melakukan pemalsuan ijazah S2 dan S3 agar bisa menjadi rektor pada sebuah universitas di Brebes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline