Sidang MK (Mahkamah Konstitusi) terasa aman, tenteram dan damai. Perkiraan ini kemungkinan besar tidak akan meleset. Ada beberapa faktor pendukung yang cukup meyakinkan.
Siapa yang senang jika sidang MK terasa aman, tenteram, dan damai? Tentu saja seluruh rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, juga yang berada di luar negeri.
Kerusuhan 22 Mei lalu jauh dari rasa aman, tenteram, dan damai. Mereka yang menyaksikan jalannya kerusuhan 22 Mei melalui layar kaca televisi diliputi kecemasan, terutama bagi mereka yang berada di daerah dan memiliki sanak famili atau kerabat di Jakarta.
Bagaimana dengan nasib mereka, apa yang terjadi, dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan dari orang yang cemas dan khawatir tadi. Hal yang wajar dan manusiawi. Justru mengherankan kalau sebaliknya.
Bodo amatlah, mau selamat kek, luka-luka gara-gara kerusuhan 22 Mei. Siapa suruh dekat-dekat dan nonton orang demo, bukannya menjauh? Salah sendiri, biar rasa.
Jika ada yang berkata seperti itu, kemungkinan besar akan tercetus pertanyaan- pertanyaan bernada heran. Kok ngomongnya begitu? Bukannya khawatir sanak famili atau saudara yang ada di Jakarta terluka atau cedera gara-gara kerusuhan 22 Mei.
Namun hal di atas tadi kemungkinan besar tidak akan terjadi pada sidang MK hari ini (14/6/2019), karena sudah ada imbauan dari Prabowo agar pendukungnya tidak datang saat sidang perdana.
Kapolri Tito Karnavian pun mengapresiasi imbauan Prabowo tadi.
"Saya sampaikan apresiasi kepada Bapak Prabowo Subianto yang telah sampaikan imbauan kepada masyarakat, terutama pendukung beliau untuk percayakan upaya hukum yang telah ditempuh di Mahkamah Konstitusidan tidak datang berbondong-bondong ke Mahkamah Konstitusi," katanya di sini.
Imbauan untuk tidak hadir pada sidang MK dilakukan juga oleh TKN Jokowi-Ma'ruf Amin kepada pendukung pasangan capres pemenang Pilpres 2019 berdasarkan keputusan KPU beberapa waktu lalu.
Dengan demikian dapat disimpulkan sidang MK perdana yang berlangsung hari ini akan berjalan aman, tenteram, dan damai. Tidak ada kejadian seperti kerusuhan 22 Mei lalu.