Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Kivlan Zein Sudah Terpojok Saat Ini?

Diperbarui: 17 Juni 2019   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: tribunnews.com

Kivlan Zein sudah terpojok, dan tak bisa menghindar lagi? 

Bisa dimaklumi jika ada sebagian pihak yang merasa yakin posisi Kivlan Zein sudah terpojok, dan sulit menghindar dari tuduhan dalang kerusuhan 22 Mei.

Pihak kepolisian baru-baru ini mengungkap peran Kivlan Zein dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan pembunuhan berencana 4 tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.

Mereka adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, serta Yunarto Wijaya (Direktur Eksekutif Charta Politica).

Dari berbagai media yang menampung keterangan pihak kepolisian tadi seakan meyakinkan publik bahwa posisi Kivlan Zein sudah terpojok saat ini.

Tapi bukankah semua itu masih versi pihak kepolisian? Tidak perlu kecerdasan tinggi untuk sampai pada kesimpulan seperti itu. Buktinya Fadli Zon saja bisa mengatakannya, dan mengeluhkan mengapa pemerintah, dalam hal ini pihak kepolisian terlalu cepat mengungkap dalang kerusuhan 22 Mei.

Masih menurut Fadli Zon, seharusnya dibentuk dulu tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusutnya, bukan tiba-tiba saja mengungkapkan dalang kerusuhan 22 Mei.

"Harusnya lebih holistis. Jangan menjadi satu versi. Tentu kalau versinya versi pemerintah sangat bias," kata Fadli Zon seperti dikutip dari detik.com.

Jika mengacu pada pernyataan Fadli Zon tadi, maka sebagian pihak yang merasa yakin saat ini posisi Kivlan Zein sudah terpojok dan tak bisa menghindar lagi dari tuduhan dalang kerusuhan 22 Mei bisa meleset atau keliru, karena semua ini masih versi pemerintah.

Makdarit (maka dari itu), jangan terlalu cepat menilai atau mengambil kesimpulan. Perhatikan baik-baik setiap langkah yang ada, juga perhitungkan segala kemungkinan yang masih bisa terjadi, lihat kemungkinan adanya sisi terang dari sebuah kegelapan agar tidak salah melangkah atau blunder. 

Untuk mengasah kemampuan semua itu, disarankan rajin mengikuti Trik dan Problem Catur yang Sederhana (TPCS), contohnya seperti di bawah ini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline