Ryamizard Ryacudu, menteri pertahanan di era Presiden Jokowi ini sedang naik daun.
Jika ada sebagian pihak yang bertanya apa maksudnya "naik daun"ini, mudah-mudahan tidak ada yang berpikiran Ryamizard Ryacudu benar-benar sedang naik daun yang ada di pohon, atau diartikan secara harfiah.
Tentu bukan seperti itu maksudnya, tapi arti "naik daun" di sini adalah "menanjak".
Ya, nama Ryamizard Ryacudu sedang menanjak, atau cukup sering namanya menghiasi media belakangan ini.
Sila simak saja tulisan sebelumnya:
Ada beberapa pernyataan Ryamizard Ryacudu yang cukup menarik perhatian publik, antara lain ia terkesan membela Kivlan Zein dan mantan Danjen Kopassus, Soenarko terkait kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan kasus dugaan makar yang menimpa dua purnawirawan jenderal itu.
Apakah di sini sedang ada semacam romantika? Sebab, ada juga pernyataan Ryamizard Ryacudu tentang Soenarko yang katanya pernah menjadi anak buah atau bersamanya selama beberapa tahun.
Narasi seperti ini pun cukup sering dikatakan Luhut Binsar Panjaitan terkait Prabowo Subianto. Pernah bersama dan menjadi bawahannya semasa masih aktif di Kopassus.
Kivlan Zein pun begitu, ia pun pernah mengatakan SBY itu licik karena ia tahu tentang SBY yang pernah menjadi bawahannya dulu.
Jadi teringat lagu Farid Hardja yang berjudul "Romantika Diamor".