Kubu Prabowo Semakin Kacau Menjelang 22 Mei (5) dihapus oleh admin Kompasiana tanpa penjelasan rinci, atau hanya "surat cinta" bernada sama setiap kali terjadi penghapusan artikel Kompasianer.
Selengkapnya bisa dilihat di sini.
"Jurus politik omdo (omong doang)" digunakan oleh kubu Prabowo, antara lain mengaku sebagai pemenang Pilpres 2019, tapi tanpa bukti yang menguatkan klaim kemenangannya tadi. Begitu juga dengan "jurus politik omdo" lainnya, yaitu narasi kecurangan di Pilpres 2019 (di sisi lain tidak ada narasi kecurangan di Pileg 2019 seperti halnya Pilpres 2019 tadi, padahal keduanya merupakan satu paket).
Apakah hal berikut ini pun termasuk "jurus politik omdo"?
Rencananya akan ada aksi dari kubu Prabowo yang berlangsung selama tiga hari (20, 21, 22 Mei) di Bawaslu dan KPU.
Berapa banyak jumlah peserta aksi tersebut?
"Tidak seperti 212 tapinya cukup banyaklah. Kalau pemerintah mengerahkan aparat 160.000 TNI, seratus sekian ribu polisi, Insya Allah massa kita lebih dari itu," kata Titiek Soeharto seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Berdasarkan ocehan mantan istri Prabowo itu, maka jumlah peserta aksi tadi di atas 300.000 orang.
Benarkah sebanyak itu, atau kembali hanya "jurus politik omdo"?
Lima artikel sebelumnya telah menjelaskan kubu Prabowo semakin kacau menjelang 22 Mei yang merupakan hari penetapan hasil perolehan rekapitulasi suara KPU.
Kali ini ada berita lainnya yang menunjukkan kubu 02 semakin kacau karena sesama politikus pendukung pasangan capres Prabowo-Sandi pun saling menyerang atau tidak terlihat akur.