Tiga keberhasilan Prabowo?
Kalimat di atas merupakan sebuah pertanyaan, tapi bisa juga menjadi sebuah sindiran halus, bahkan cenderung kasar sebenarnya.
Tiga itu terbilang sedikit, jadi seharusnya tidak sulit untuk menyebut tiga keberhasilan Prabowo untuk bangsa dan negara. Namun tidak demikian kenyataannya.
Hal ini dikatakan oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurutnya banyak masyarakat yang kesulitan mengetahui program Prabowo-Sandi.
"Setiap pertemuan dengan masyarakat kami selalu bertanya, sebutkan 3 keberhasilan Pak Prabowo. Banyak yang kesulitan menjawab itu. Silakan dijawab oleh mereka apa tiga keberhasilan Pak Prabowo untuk bangsa dan negara," katanya seperti dikutip dari merdeka.com (Minggu, 3/2/2019).
Pernyataan Hasto Kristiyanto di atas tadi yang cenderung merupakan sebuah sindiran, terlepas sindiran halus atau kasar, bisa membuat kubu Prabowo-Sandi merah mukanya, antara merah menahan malu dan merah karena sewot atau seperti itu.
Bagaimana kubu Prabowo-Sandi menangkis serangan politik sekaligus sindiran dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto terkait tiga keberhasilan Prabowo untuk negara dan bangsa tadi?
Apakah tanggapannya cenderung asbun (asal bunyi), asplak (asal ngejeplak), aswab (asal jawab), atau ngawur, misalnya dilarikan ke mobil Esemka?
Fadli Zon beberapa kali menangkis serangan politik dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin menggunakan "jurus mobil Esemka".
Contoh, kasus hoax Ratna Sarumpaet ditanggapinya dengan mobil Esemka, seakan tidak ada lagi jawaban lain yang lebih bermutu dari itu. Jangan-jangan kurang piknik?
Mungkin ada sebagian pihak yang menilai jawaban Fadli Zon dengan "mobil Esemka" tadi merupakan sebuah jawaban yang cerdas, tapi di sisi lain tidak tertutup kemungkinan sebagian pihak lainnya mengatakan "jaka sembung bawa golok", sebuah sindiran untuk orang- orang yang sama sekali tidak cerdas.