Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Mantan Pemain Timnas Indonesia Sewot

Diperbarui: 4 Desember 2018   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: suara.com

Isu pengaturan skor kembali hangat setelah seorang anggota Exco PSSI, Hidayat terbukti bersalah dalam kasus percobaan suap untuk mengatur skor pertandingan antara Madura FC dan PSS Sleman.

Keraskah sanksi hukuman PSSI? Hidayat dijatuhi hukuman dilarang beraktifitas dalam sepak bola Indonesia selama tiga tahun, dua tahun dilarang masuk stadion, dan denda Rp 150 juta.

Terlepas keras atau lembek sanksi hukuman PSSI tadi, masalah pengaturan skor pada sebuah pertandingan ini pun membuat mantan pemain Timnas Indonesia sewot.

Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 tampil perkasa di babak penyisihan, Malaysia pun dihajar dengan skor akhir 5-1, tapi pada babak final di pertandingan pertama justru malaysia menghajar balik Timnas Indonesia dengan skor akhir 3-0.

Ditiupkannya kembali isu ada pengaturan skor di Piala AFF 2010 membuat mantan pemain Timnas Indonesia Hamka Hamzah meradang. Ia pun meminta kepada pihak yang meniupkan berita atau isu tadi menyerahkan bukti.

"Jangan membuat berita yang tak pernah ada data dan faktanya. Kalau memang ada bukti, buktikan!" katanya seperti dikutip dari bola.com (4/12/2018).

Bukti? Minta bukti adanya pengaturan skor? Agak sulit dipenuhi permintaan mantan pemain Timnas Indonesia tadi. 

Mengapa? 

Jawaban sederhananya, ya, kalau mudah dibuktikan atau gampang dapat buktinya, bukan mafia lagi dong? Sementara selama ini dikatakan mafia bola yang mengaturnya.

Terungkapnya pengaturan skor di Liga dua dan tiga pun membuat banyak pihak yang cenderung tidak percaya lagi. 

Contoh terbaru, pendukung PSM berteriak mafia ketika pertandingan antara Bayangkara FC dan PSM di pekan 33 berakhir imbang 0-0.  Hasil ini membuat PSM gagal menyalip Persija di puncak klasemen sementara. Wasit pun menjadi sasaran cemoohan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline