Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Luna Maya dan Timnas Indonesia

Diperbarui: 7 November 2018   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: kapanlagi.com

Luna Maya dan Timnas Indonesia, apa hubungannya?

Mungkin saja ada sebagian pihak tertawa dan membatin dalam hati, ada-ada saja. Namun sebelum tawa tadi berkepanjangan, sila simak dulu penuturan kegetiran seorang Luna Maya setelah kejadian kasus video porno dengan Ariel beberapa tahun silam.

Menurut Luna Maya, hidupnya hancur lebur, semua orang pun menjauh. Jika ada tawaran pekerjaan, maka harganya jauh di bawah standar. Misal, biasa harga standarnya adalah 10, tapi setelah kasus video porno dengan Ariel tadi hanya dihargai 3 atau 4 dengan alternatif pilihan diambil atau tidak.

Malang nian nasib Luna Maya, seperti halnya Timnas Indonesia, meski bentuk kemalangannya tak sama atau berbeda.

Namun selalu ada hikmah di balik sebuah kejadian, sepahit apapun kejadian itu. Luna Maya terpuruk, tapi di sisi lain justru menimbulkan motivasi dirinya untuk terjun ke dunia bisnis, tidak lagi tergantung TV dan iklan.

"Tapi itu yang memotivasi gua untuk memulai kayak berbisnis. Gua harus punya income, tanpa mengandalkan, pertama TV, mengandalkan namanya iklan. Misalkan kaya gitu. Mengandalkan orang," ujar Luna Maya di sini.

Timnas Indonesia pun sudah lama terpuruk. Diperkirakan cukup banyak pihak yang telah lupa kapan terakhir Timnas Indonesia juara Piala AFF.

Tak lama lagi Timnas Indonesia di bawah asuhan Bima Sakti akan berlaga pada turnamen Piala AFF 2018. Bergabung bersama Singapura, Filipina, Thailand dan Timor Leste di Grup B, cukup berat peluang Timnas Indonesia lolos ke babak berikutnya, apalagi tampil sebagai juara Piala AFF 2018. Tapi bukan berarti tak mungkin, selama bola itu masih bundar, bukan peang.

Tidak ada salahnya Timnas Indonesia belajar dari kisah pahit Luna Maya tadi. Perlu motivasi untuk bangkit dari keterpurukan dan menemukan cara lain.

Siapapun pemain yang dipilih oleh Bima Sakti untuk bertarung pada turnamen Piala AFF 2018 nanti harus merasa dirinya sebagai pemain bintang. Mulai dari kiper, bek, gelandang dan penyerang. Tidak lagi tergantung  1-2 pemain bintang untuk meraih kemenangan seperti sering terjadi selama ini.

Jika motivasi ini bisa didapat - seperti halnya Luna Maya - mungkin saja Timnas Indonesia akan keluar sebagai juara Piala AFF 2018.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline