Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Malang Nian Nasib Prabowo di Pilpres 2019?

Diperbarui: 2 November 2018   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: tribunnews.com

Benarkah malang nian nasib Prabowo di Pilpres 2019? 

Pada Pilpres 2014 lalu Prabowo-Hatta kalah tipis melawan Jokowi-JK, tapi pada Pilpres 2019 cukup banyak pihak yang memperkirakan Prabowo-Sandi kalah telak nantinya.

Malang nian nasib Prabowo, sampai saat ini saja ketua umum Partai Gerindra ini sudah mengalami serangan politik bertubi-tubi yang menguatkan perkiraan tadi.

Pertama, Prabowo dituding "Jenderal Kardus" oleh Andi Arief setelah Sandi dipilih sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019. Tudingan "Jenderal Kardus" tadi cenderung mencitranegatifkan sosok seorang Prabowo di mata masyarakat.

Kedua, begitu mudahnya tertipu dalam "Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet", padahal Prabowo sempat bertemu langsung dengan Ratna Sarumpaet dan mendengar ceritanya, tapi masih saja bisa tertipu atau tidak mampu menilai dari mimik wajah dan penuturan Ratna Sarumpaet bahwa cerita itu hanya hoaks semata. Percaya saja tanpa cek dan ricek lagi yang cenderung menunjukkan kelemahan seorang Prabowo.

Ketiga, beberapa hasil lembaga survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandi kalah telak hingga sekitar 20% dari Jokowi-Ma'ruf Amin. Malang nian nasib Prabowo jika hasil survei tadi tak jauh bedanya dengan selisih perolehan suara antara kedua pasangan capres di Pilpres 2019 ini.

Keempat, Fahri Hamzah mengusulkan Prabowo mengundurkan diri saja dari ketua umum Partai Gerindra. Jika hal ini bukan merupakan sebuah manuver politik berupa taktik "playing victim", pernyataan Fahri tadi cenderung mencitranegatifkan sosok Prabowo, padahal selama ini publik mengenal Fahri sebagai politikus yang sering mengecam Jokowi dan mendukung Prabowo untuk menjadi presiden RI.

Kini datang lagi serangan politik terhadap Prabowo terkait sikapnya yang geram dalam acara di Ponorogo (1/11/2018), karena para emak-emak ribut ketika ia berpidato. Menurut Tsamara Amany, Prabowo grasa-grusu.

"Semakin lama publik semakin ditunjukkan sifat asli Pak Prabowo. Mulai dari grasa-grusu dalam mengambil keputusan hingga ngamuk-ngamuk ketika bertemu ibu-ibu," ujarnya seperti dikutip dari detik.com.

Mudah-mudahan Prabowo, parpol dan para politikus yang mendukungnya bisa secepatnya memperbaiki diri sehingga tidak benar malang nian nasib Prabowo tadi, atau seandainya pun Prabowo-Sandi akhirnya kalah melawan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, cukup kalah tipis saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline