Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Puisi Ngawur | Dua Boneka Berpelukan, Terharu!

Diperbarui: 29 Agustus 2018   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixnio.com

Dua boneka berpelukan
Air mata jatuh berlinang
Rasa haru berhamburan
Damai di bumi pun terbayang

Boneka yang satu dulunya tak merasa boneka, menghujat yang dipeluknya adalah boneka, tapi kini ia tak lebih dari boneka mahar gadai diri yang hilang kegagahannya ditelan kardus.

Dua boneka berpelukan
Menikmati sebuah kemenangan
Cari perhatian dan keuntungan
Demi singgasana yang didambakan

Boneka yang satu dulunya dipuja keras kepala yang mengagumkan, teguh bak karang di lautan, tapi kini ia tak lebih dari boneka plin plan, menyerah dan pasrah di bawah tekanan.

Dua boneka berpelukan
Tunjukkan kemesraan
Menutupi kebohongan
Semua butuh kemunafikan

Meributkan #2019GantiKardusBusuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline