Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Komentar "Politikus Kelas Kambing" di Media

Diperbarui: 26 Agustus 2018   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: kompas.com

Cukup banyak pernyataan atau komentar "Politikus Kelas Kambing" yang bertebaran di media.

Maksudnya kelas kambing di sini kualitasnya rendah. Jadi "Politikus Kelas Kambing" adalah politikus yang kualitasnya rendah.

Salah satu ciri-ciri "Politikus Kelas Kambing" tadi, yaitu senang "menjungkirbalikkan logika" atau berusaha menyesatkan pikiran publik ketika menangkis serangan atau pernyataan yang merugikan dirinya atau parpolnya.

Menurut Ruhut Sitompul, Partai Demokrat cenderung tidak serius atau "setengah hati" mendukung Prabowo-Sandi. Alasan yang diutarakannya pun masuk akal.

Alasannya tersebut antara lain, jika Demokrat serius mendukung Prabowo-Sandi dan menang, sama saja memberikan jalan atau karpet merah bagi Sandi, padahal selama ini publik sudah tahu Demokrat ingin mengangkat AHY pada Pilpres 2024.

Ia pun meragukan keseriusan Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi karena di sisi lain Andi Arief masih koar-koar perihal dugaan mahar Rp 1 triliun.

Bagaimana tanggapan atau komentar "Politikus Kelas Kambing"?

Secara garis besarnya mengatakan Ruhut hanya ingin mengadu domba parpol di Koalisi Prabowo, karena Demokrat mendukung Prabowo-Sandi sesuai amanat ketua umum partai.

Sudah? Begitu saja?

Ya, seperti itu saja komentar "Politikus Kelas Kambing", seolah-olah ingin terlihat cerdas di mata publik.

Apakah masih ada contoh komentar "Politikus Kelas Kambing" lainnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline