Ronaldo dan Mohamed Salah, dua nama ini termasuk yang cukup sering dibicarakan atau menjadi pemberitaan belakangan ini.
Ronaldo dan Mohamed Salah pun jadi “makanan berita”, bahkan ada kecurigaan kehebatan dua sosok ini jadi cenderung lebay.
Ada lelucon yang mengatakan, kalau Ronaldo dan Mohamed Salah buang air besar lupa cebok, beritanya bisa mengalahkan pertemuan Trump dan Kim Jong-Un atau pemimpin besar dunia lainnya, meski yang dibahas berkaitan dengan senjata nuklir.
Kesimpulan mudahnya, terlalu dibesar-besarkan berita Ronaldo dan Mohamed Salah.
Apa? Kehebatan Salah sudah setara Messi? Lebay, baru satu musim menunjukkan kehebatannya di Liga Inggris, tapi beritanya bisa lebay begitu.
Ketika Salah tak mampu mengangkat Liverpool juara Liga Champions musim ini alasannya karena Ramos membuatnya cedera, padahal sebelum ia cederapun tidak ada aksinya yang membahayakan gawang Madrid di babak final itu.
Mesir sudah dipastikan angkat koper dari Piala Dunia 2018, tapi tak heran kalau ada alasan karena Salah tidak main pada pertandingan pertama, sedangkan saat Salah dimainkan pada pertandingan kedua dia masih trauma dengan cedera bahunya.
Seakan tak rela mengatakan Salah seorang pecundang atau sosok yang selama ini digadang-gadangkan sebagai pemain hebat, tapi ternyata tidak mampu membawa Liverpool juara Liga Champions dan Mesir lolos ke babak berikutnya.
Memangnya kalau Salah dalam kondisi fit hasil yang didapat sebaliknya? Belum tentu juga kan? Jangan-jangan sama saja.
Ronaldo cetak tiga gol saat Portugal vs Spanyol, ada selebrasi golnya mengusap janggut, lalu dikaitkan dengan Messi, takjub! Terpesona seperti keledai yang menemukan intan berlian, tapi belakangan kata Ronaldo tidak ada hubungannya.
Entah apa komentar yang ada nantinya jika “Prediksi Keren” ini menjadi kenyataan, Portugal tersingkir dari Piala Dunia 2018 mengikuti jejak Mesir.