Ada perbaba Prabowo di Hari Buruh tanggal 1 Mei ini yang berlangsung di Istora Senayan.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan dukungannya kepada Prabowo untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019, dan perbaba Prabowo pun secara garis besarnya seperti ini:
Pertama, Prabowo mengklaim dirinya mendapat dukungan dari pemimpin-pemimpin buruh untuk maju sebagai capres.
Kedua, terkesan bangga telah mengabdi pada negeri ini sejak umur 18 tahun.
Ketiga, menurut Prabowo elite-elite Indonesia, entah bodoh atau hatinya sudah beku, atau tidak cinta sama bangsa Indonesia, sehingga negara dalam keadaan tidak adil dan tidak makmur.
Masih ada lagi perbaba Prabowo lainnya seperti pernah jadi komandan Kopassuslah, Panglima Kostradlah, hingga nama PBB dan Bank Dunia pun dibawa-bawa.
Selengkapnya bisa dibaca di sini.
Tapi memang begitulah perbaba (pernyataan basa-basi) seorang politikus, termasuk perbaba Prabowo dalam pidatonya tadi.
Namun meski perbaba itu cenderung gazebo (gak zelas bo), mungkin saja masih ada sebagian pihak yang terharu, kemudian melahirkan sebuah puisi gazebo, misalnya seperti ini:
jiwa raga ini kuserahkan kepada ibu pertiwi
hingga titik darah yang penghabisan
kulihat ibu pertiwi sedang bersedih hati
aku pun tertegun di tengah malam tanpa sinar rembulan
di mana keadilan itu, saudara-saudara!
tidak kah hatimu tergerak untuk memperbaikinya, saudara-saudara!
apakah kalian sudah bodoh dan beku hati selama ini, saudara-saudara!
sudah hilangkah rasa cintamu kepada negeri ini, saudara-saudara!
saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang tercinta (oh yeaaah)
perjuangan ini harus tetap diteruskan jangan berhenti sampai di sini (oh yeaaah)
singsingkan lengan bajumu, tunjukkan perut dan juga dada (oh yeaaaah)
ketidakadilan dan penderitaan rakyat pun akan berakhir tak lama lagi (oh yeaaah)