Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Barcelona dan Dewi Fortuna (2)

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13615957211276576340

Barcelona bermain buruk dan kurang kreatif pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan dua gol tanpa balas di kandang lawan menyulitkan Barcelona untuk melangkah ke babak berikutnya.

Buruk dan kurang kreatif, dua kata kunci penyebab kekalahan Barcelona di Stadion San Siro. Jika ada alasan lain di luar hal itu, misalnya mengeluhkan kinerja wasit adalah alasan atau sikap yang kurang dewasa.

Pedro Rodriguez, yang bermain penuh sepanjang 2x45 menit pada leg pertama bersikap kurang dewasa dengan pernyataannya, "Mexes mendorongku dan Zapata menyentuh bola sangat jelas. Wasit tak memperbolehkan kami berbicara. Pada akhirnya, kami melanjutkan pertandingan dan gol itu seharusnya tak ada". [1]

Terlepas bola memang menyentuh tangan Zapata sebelum Boateng mencetak gol pertama Milan ke gawang Victor Valdes pada menit ke 57, tidak seharusnya Pedro mengeluh. Tidak elok mengeluhkan kinerja wasit mengingat secara keseluruhan wasit sudah memimpin pertandingan dengan baik.

Tumpukan pemain menghalangi pandangan hakim garis setelah Montolivo melakukan tendangan bebas. Mungkin juga wasit menilai bola yang menyentuh tangan Zapata bukan dilakukan secara sengaja. Wasit memiliki otoritas untuk menyatakan ituhandball atau tidak. Keputusan wasit bukanhandball. Mungkin saja pada pertandingan lain dengan wasit yang berbeda pendapatnya berbeda pula.

Gol pertama Milan membangkitkan semangat dan meningkatkan kepercayaan diri para pemainnya. Gol kedua yang dicetak oleh Sulley Muntari pun buah atau hasil dari semangat dan kepercayaan diri tadi, tapi di samping Milan bermain bagus dan memiliki pertahanan yang kuat, dewi fortuna sedang berpihak ke Milan. Massimiliano Allegri pun tak menyangkal hal itu, "Mungkin kami beruntung terkait bola pantulan di gol pertama, tapi hal-hal seperti ini terjadi dalam pertandingan sepakbola". [2]

Sampai saat ini hanya Pedro yang diberitakan sempat mengeluhkan kinerja wasit. Tidak ada keluhan seperti itu dari pemain Barcelona lainnya. Mungkin Pedro bukan tidak bersikap dewasa, tapi masih kecewa dengan hasil akhir pertandingan.

Di Camp Nou nanti Barcelona tidak cukup bermain bagus atau mengurung habis pertahanan lawan, tapi harus mampu mencetak minimal 3 gol. Bukan hal yang mudah, tapi bukan tak mungkin. Barcelona dan seluruh fansnya boleh berharap dewi fortuna gantian berpihak. Misalnya ada gol pertama Barcelona yang berbau keberuntungan. Meski keberuntungannya tidak sama dengan gol pertama Milan di San Siro, Barcelona akan lebih mudah mencetak gol kedua, ketiga dan seterusnya.

Bersediakah dewi fortuna tersenyum di leg kedua nanti melihat tiki-taka Barcelona?.

*****

sumber berita: infoindos.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline