Leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Milan dan Barcelona sudah berakhir. Hasil akhir pertandingan pun sudah diketahui, yaitu Barcelona merana dan terhina. Menelan kekalahan 2 gol tanpa balas.
Saya tak ingin membahas jalannya pertandingan secara rinci, sebab sudah banyak yang menulisnya. Tapi ada beberapa catatan yang menarik pada pertandingan ini, yaitu antara lain:
Milan:
- Milan menggunakan strategi "Parkir Bus Plus" di babak pertama. Inti dari strategi ini menumpuk pemain di sekitar daerah kotak pinalti, bermain keras terhadap lawan yang menguasai bola yang ingin masuk ke dalam kotak pinalti, serta melakukan serangan balik yang cepat.
- Kata "Plus" di sini terletak pada niat atau hasrat. Strategi "Parkir Bus" cenderung bermain aman atau takut kalah. Tujuannya hanya ingin mencari hasil imbang, tapi Milan tidak demikian halnya pada pertandingan ini. Meski bertahan dan mengandalkan serangan balik, pemain Milan memiliki hasrat atau niat yang besar untuk menang.
- Hasrat atau niat untuk memenangkan pertandingan dapat dilihat dari beberapa peluang emas yang dimiliki oleh Milan. Sedikitnya ada 2 peluang emas yang berpotensi gol di babak pertama.
- Kunci sukses strategi "Parkir Bus Pus" Milan terletak pada stamina yang bagus dan kecepatan pemainnya menutup ruang kosong yang memungkinkan Barcelona melakukan kombinasi tik tak satu dua yang berbahaya.
- Di babak kedua Milan sedikit meninggalkan strategi "Parkir Bus Plus"nya setelah Boateng berhasil mencetak gol menit ke 57. Gol ini meningkatkan kepercayaan diri pemain Milan. Hasrat atau niat pemain Milan semakin tinggi untuk memenangkan pertandingan.
- Gol kedua Milan yang dicetak Sulley Muntari menit ke 81 adalah buah hasil dari kepercayaan diri yang sudah meningkat tadi, keberanian pemain Milan bermain menyerang dan lebih menekan lawan yang sudah mulai goyah.
Barcelona:
- Dominasi penguasaan bola Barcelona kurang menggigit. Tak satupun peluang emas yang diperolehnya. Bukan hanya di babak pertama saja, pun di babak kedua. Boleh dibilang inilah penampilan buruk Barcelona di era Messi dkk.
- Belakangan ini Barcelona memiliki banyak peluang emas di kompetisi Liga Spanyol dan Copa del Rey, tapi gagal dimaksimalkan menjadi gol. Barcelona tidak memiliki peluang emas satu pun dalam sebuah pertandingan - saat melawan Milan -, kapan sebelumnya hal ini terjadi?.
- Messi bermain tidak gemilang, tapi bukan kesalahan Messi sepenuhnya. Pertahanan Milan memang luar biasa bagus pada leg pertama ini.
- Kesalahan taktik Barcelona terlalu memaksakan diri menembus tembok pertahanan Milan melalui kombinasi tik tak satu dua. Jarang melakukan umpan silang lambung dari sisi sayap yang bisa melahirkan kemelut di depan gawang. Terbukti taktik ini lebih efektif dijalankan setelah Barcelona tertinggal 2 gol di babak kedua.
- Taktik umpan silang lambung dari sisi sayap jarang dilakukan pemain Barcelona bisa dimaklumi mengingat postur pemain belakang Milan lebih tinggi dibanding Messi, Pedro, Iniesta, Fabregas atau Sanchesz.
- Kesimpulannya, Barcelona mati gaya dalam pertandingan ini.
- Pertahanan Barcelona?. Ah, sudahlah. Lini belakang Barcelona sudah lama menjadi titik lemah, tapi ke dua gol Milan bukan kesalahan kiper Valdes, melainkan koordinasi yang kurang baik antara Puyol, Pique, Alves dan Jordi Alba.
- Sebelum gol pertama Milan terjadi handsball?. Ah, sudahlah. Pandangan wasit dan hakim garis terhalang oleh tumpukan pemain saat tendangan bebas dilakukan. Pique seharusnya tidak perlu melakukan protes keras sehingga wasit mengganjarnya dengan kartu kuning.
- Barcelona seharusnya lebih waspada melawan tim yang memiliki hasrat atau niat yang tinggi untuk memenangkan pertandingan, ditambah lagi sedang unggul satu gol, karena alih-alih bisa menyamakan kedudukan malah kebobolan lagi (padahal masih ada leg kedua).
- Tapi Barcelona adalah Barcelona. Dalam situasi dan kondisi seperti apapun selalu berusaha tampil menyerang. Bukan begitu, bukan?.
Setelah Barcelona merana dan terhina, atau menelan kekalahan 2 gol tanpa balas di San Siro, pertanyaan atau pernyataan umumnya seperti ini:
- Apakah Milan akan lolos ke babak selanjutnya?.
- Barcelona sulit mencetak 3 gol meski bermain di kandang sendiri.
- Bola itu bundar, bukan peang.
- Milan akan menerapkan strategi "Parkir Bus" tanpa"Plus" di leg kedua nanti. Hasil imbang atau kalah selisih satu gol sudah cukup mengantar Milan ke babak perempat final.
- Sepakbola menjadi menarik karena ada unsur kejutan. Hal yang dianggap tak mungkin bisa menjadi mungkin atau sulit diprediksi hasil akhirnya.
Leg kedua babak 16 besar antara Barcelona dan Milan di Nou Camp masih lama.
Ada baiknya penggemar sepakbola dan catur lebih dulu menemukan jawaban "Tiga Langkah Mati" pada diagram catur di bawah ini.
Inga inga!. Hanya butuh tiga langkah saja seperti halnya Barcelona hanya butuh selisih tiga gol saja mengalahkan Milan untuk lolos ke babak selanjutnya.
- Putih giliran melangkah.
- Hanya butuh tiga langkah mematikan Raja hitam.
- Jangan terlalu cepat mengatakan imbang atau tak mungkin.
*****