Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Barcelona Merana dan Terhina? (27)

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418581939445877646

Barcelona bertandang ke kandang Manchester City untuk melakoni leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2013-14.

Pertandingan besar yang diharapkan akan berlangsung seru, tegang dan mencekam tidak terjadi. Mengecewakan, itulah gambaran keseluruhan jalannya pertandingan.

Berikut ini rangkuman pendapat saya atas pertandingan antara Manchester City dan Barcelona yang berlangsung di Stadion Etihad, Rabu (19/2/2014).


  • Jika mengingat pertandingan terakhir City melawan Chelsea di ajang Piala FA yang dimenangkannya dengan skor akhir 2-0 berkat penampilan yang agresif, cepat, dan lini pertahanan yang solid tidak terlihat pada pertandingan ini.
  • Barcelona mengontrol penuh jalannya pertandingan babak pertama dengan memeragakan tiki-taka yang nyaris sempurna. Sentuhan bola dari kaki ke kaki dilakukan secara cepat dan efektif, tapi hal ini dapat terjadi karena pemain City cenderung menunggu atau tidak melakukan tekanan yang keras kepada setiap pemain Barcelona yang menguasai bola.
  • Meskipun demikian justru City yang lebih banyak memiliki peluang mencetak gol dibanding Barcelona. Setidaknya ada 3 kesempatan gawang Victor Valdes nyaris kebobolan melalui kemelut yang terjadi di depan gawang.
  • Barcelona boleh dibilang hanya mendapat satu peluang melalui sepakan kaki kanan Messi yang melambung di atas gawang. Xavi pun sempat melepas tembakan keras dari luar kotak pinalti, tapi tidak terlalu membahayakan gawang Manchester City.
  • Babak pertama yang membosankan berakhir tanpa gol, skor sementara 0-0.
  • Malapetaka datang menghantam City saat pertandingan babak kedua belum memasuki 5 menit ketika pemain belakangnya Demichelis diganjar wasit dengan kartu merah karena melanggar Messi di dalam kotak pinalti.
  • Barcelona mendapat pinalti dan City bermain dengan 10 orang. Tamat sudah riwayat City ketika Messi yang bertindak sebagai algojo melakukan eksekusi yang sempurna sehingga Barcelona unggul 1-0.
  • Setelah gol pertama ini pemain Barcelona bermain lebih agresif untuk mencetak gol kedua, tapi hanya berlangsung sekitar 10 menit saja. Terlalu banyak gaya, gol kedua pun tak kunjung tiba. Barcelona kembali ke awal permainan dengan lebih mementingkan penguasaan bola.
  • City perlahan tapi pasti mulai berani keluar menyerang dan menekan lini pertahanan Barcelona. Penyakit lama Barcelona pun kambuh. Lini pertahanannya mulai kocar-kacir.
  • Nyaris skor imbang 1-1 seandainya tendangan keras David Silva dari dalam kotak pinalti menjebol gawang Barcelona, tapi Victor Valdes masih bisa menangkap dan menahan bola.
  • Selamatlah gawang Barcelona dari kebobolan.
  • Menjengkelkan, mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan permainan Barcelona setelah 10 menit gol pertama. Cenderung bermain aman. Naluri membunuhnya atau hasrat mencetak gol tambahan seakan hilang. Permainan City pun dapat berkembang.
  • Meski Barcelona mampu mencetak gol kedua melalui tendangan Dani Alves beberapa menit menjelang babak kedua berakhir setelah melakukan kerja sama satu dua dengan Neymar, babak kedua milik Manchester City.
  • Skor akhir 2-0 untuk kemenangan Barcelona.


Secara perhitungan di atas kertas sebelah kaki Barcelona sudah berada di babak perempat final, tapi segalanya mungkin saja terjadi di leg kedua nanti. City akan bermain agresif, menekan dan menyerang untuk mencetak gol tandangnya.

Memang berat bagi City mengalahkan Barcelona 3-0 di leg kedua nanti dan di kandang Barcelona pula, tapi dengan bermain lepas tanpa beban mungkin saja City akan mencetak dua gol sementara Barcelona kosong sehingga skor akhir 0-2.

Babak tambahan 2x15 menit tidak satupun gol yang tercipta, terpaksa dilakukan adu pinalti untuk menentukan pemenangnya.

Jika ini terjadi mungkin saja Barcelona Merana dan Terhina.

*****

Sumber Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline