Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Lengserkan Jokowi Berbahaya

Diperbarui: 10 Agustus 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hak interpelasi terkait kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu yang lalu semakin hari sepertinya kemungkinan besar akan terwujud mengingat sampai saat ini sudah lebih 200 anggota DPR yang ikut menandatangani. Tidak sulit dan rumit untuk mengetahui berasal dari KMP atau KIH anggota DPR yang menandatangani hak interpelasi tersebut.

Jika hak interpelasi ini memang terlaksana, maka komentar presiden Jokowi DI SINI, “Berapa puluh kali kita naikkan (harga) BBM, apa pernah yang namanya interpelasi itu?”, dan “Apa pernah? Saya tanya apa pernah interpelasi itu?”, dengan sendirinya terbantahkan, kebetulan terjadinya saat ini, sekaligus membuktikan selalu ada yang pertama untuk segala hal.

Yang pertama itu cenderung menarik, tapi belum tentu dengan tanggapan atau penilaian sebagian orang. "Pihak-pihak yang berpikiran melengserkan Jokowi hendaknya berkaca. Jangan mereka ini berpikir seakan-akan bisa mengatur pola pikir rakyat untuk melawan Jokowi," dan "Siapa yang coba-coba lengserkan Jokowi akan berhadapan dengan rakyat," kata Ketua Barisan Relawan Jokowi for presiden (Bara JP) Sihol Manulang DI SINI.

Menurut pendapatnya hak interpelasi itu sarat dengan nuansa usaha untuk melengserkan Jokowi sebagai presiden dan dendam pasca-Pemilu Presiden 2014. Terlepas benar atau tidaknya, kembali mengatasnamakan rakyat muncul dan muncul lagi, kali ini berasal dari pendukung Jokowi.

Sangat mungkin ke depannya nanti atau beberapa hari kemudian muncul lagi pernyataan atas nama rakyat ini, tapi dilontarkan oleh pihak yang berlawanan, mungkin pendukung Prabowo, KMP atau pihak lain yang mengkritik kebijakan presiden Jokowi.

Atas nama rakyat, dan terselip kesan sepertinya berbahahahaya, jika tidak mengindahkannya. Bisa kacau balau, wau wau.

Mengapa hal ini masih berulang, dan terus berulang yang dilakukan oleh pihak-pihak yang secara politik berseberangan?. Sepertinya kok enak dan nikmat?.

Masturbasi dan onani katanya memang enak dan nikmat. Tidak sedikit pihak yang mengakui dan senang melakukannya, dan terus melakukannya secara berulang.

Makdarit, saya tidak heran apabila ada pihak-pihak yang senang melakukan masturbasi dan onani politik lewat pernyataan atas nama rakyat.

Masturbasi dan onani jika sering dilakukan memang berbahahahaya.

*****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline