Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rohman

for reading, for undersanding

Kaum Penjilat

Diperbarui: 22 November 2021   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kaum penjilat

Kau jual kesana dan kemari

Agar mendapat sesuap nasi, menjual martabat diri

Berkongsi dan bermain licik demi reputasi

Wahai kaum munafik

Kau jual syair Tuhan untuk adu domba sesama

demi memenuhi syahwat

Kau begitu fasih mengatasnamakan Tuhan

Begitu lantang menyeru untuk menyembah Tuhan

Demi memenuhi isi perutmu. Para budak perut (Abdul Buthun)

Aku ingin kalian hidup 100 tahun lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline