Lihat ke Halaman Asli

Perempuan Pembawa Rasa

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan datanglah dia: perempuan pembawa rasa
Si Penemu takdirmu ketika terlepas dari kobaran napsu
Menjelma rupa elok nan cerdik dan membawa sebungkus rasa yang setia
Dialah perempuan masa lalu bergelimang pesona
Sayup masih berkisah tentang senja punya Ananda,
Terpelanting mengeja rasa yang kebebasannya terbeli dengan cinta
Mengaum rendah, tanda terluka
Kemana Tuhan akan menurunkan keputusannya?
Rindu masih terperangah senyummu,
Berkelit rasa yang hakikinya merdu mengalun di benakmu,
Bahwa ketidaksadaranmu menginginkan aku yang utuh: aku yang satu.
Dan datanglah dia: perempuan pembawa rasa
Si pengantar masa depan dengan kilatan pesona
Si penyambut keinginanmu bersanding bahagia yang urut
Terpedayalah oleh nyata
Senja punya Ananda:
Sekelumit rasa yang rebah di kelana
Buyarkan asa dengan kata sederhana
Senyummulah yang mengikat kita
Senja punya Ananda,
Berlarilah, berlarilah….
Rahasia akan membawa kita menemu takdir dan mengiyakan keputusan Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline