Tempe menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakt. Adapun didaerah penggung terdapat warga yang menjadi produsen tempe khusunya didaerah saya sebagai mata pencaharian dengan menjulanya pada warga sekitar dan juga didistribusikan pada warung. Pengolahan tempe pun masih dilakukan dengan cara tradisional. Tempe dengan bahan kedelai memiliki ciri khas tersendiri yaitu miselium berwarna putih serta bentuknya yang padat dan memiliki bau yang khas.
Namun belums begitu dipahami oleh kalangan masyarakat bahwasanya dalam proses pembuatan tempe tedapat proses yang berhubungan dengan sains. Proses produksi tempe meliputi pencucian, perendaman, perebusan, penggilingan, penambahan ragi, pengemasan, dan fermentasi. Proses utama dalam pembuatan tempa yaitu pada tahap fermentasi dengan membutuhkan mikroba berupa jamur Rhizopus sp yang nantinya akan membentuk hifa. Hifa merupakan benang halus berwarna putih yang menumpuk dipermukaan tempe. Jamur pada tempe dapat memproduksi enzim seperti enzim protease, enzim lipase, enzim amilase.
Pada proses fermentasi enzim-enim dalam tempe bekerja untuk menguraikan kandungan dalam tempe seperti pada enzim protease yang menguraikan protein menjadi peptide yang pendek dan asam amino bebas,enzim lipase menguraikan lemak menjadi asam lemak serta enzim amilase menguraikan karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat yang sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H