Lihat ke Halaman Asli

Aji

Cuma Manusia

Titik

Diperbarui: 2 Maret 2021   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Lembaran kertas tertaut rimbanya puluhan aksara. Terlintas sama, tertata rapi dan bersekat. Setiap lembaran demi lembaran berporos hal yang sama pada bab sebelumnya pula. Layaknya buku cerita sungguhhan, kertas  ini mengandung diksi  bagaikan tali benang ruwit untuk menjadikan seni.

Ada satu diksi yang mengubahnya menjadi intuisi yang menarik. Hal itu terletak pada bagian gambar matahari. Matahari yang menyinari semesta jagad raya walaupun ada mendung yang belum tentu hujan. Belajar dari matahari yang bilamana ia selalu menyinari pada waktunya. kebalikan awan mendung yang hanya mendung belum tentu hujan pula.

Buku baru dibuat dengan langkah menginjak konspirasi alam meskipun dibayangi mendung namun matahari tetap menyinari. Garis waktu membuatnya untuk selalu mengambil kesempatan walaupun senja hanya sesaat. Lembaran Buku  baru akan menemui titik temu. mulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline