Aji Saputra
Sri Dewi Wahyundaru
Bukti audit merupakan data yang digunakan oleh auditor untuk memberikan opini audit. Audit ini bertujuan untuk memberikan pendapat atas pembuatan laporan keuangan klien.
Auditor harus mendapatkan lalu mengevaluasi bukti atas laporan keuangan tahunan yang menjadi dasar laporan auditor. Oleh karena itu, audit merupakan perlu mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti yang digunakan untuk melakukan pengujian atas laporan keuangan.
Sebagian besar waktu pengujian sebenarnya dihabiskan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit ini, dengan kata lain dalam pengujian bukti audit memerlukan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang sangat tinggi. Bukti-bukti yang dikumpulkan bukan hanya bukti eksplisit atau konkrit, tetapi juga bukti fisik sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien.
Bukti audit merupakan konsep yang paling penting dalam auditing. Hal ini diartikulasikan dalam Fieldwork Standard 3, yang menyatakan bahwa "bukti audit kompeten yang cukup adalah cukup, melalui pemeriksaan, pengamatan, investigasi dan konfirmasi, untuk menyatakan pendapat secara wajar atas laporan keuangan yang diaudit."
Bukti audit ini berupa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Data berupa angka atau lainnya berupa catatan atas laporan keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar oleh auditor untuk membentuk suatu opini. Bukti audit berupa laporan keuangan pendukung yang terdiri dari data akuntansi dan semua informasi menyatakan informasi yang tersedia bagi auditor.
Bukti audit memiliki satu hal yang penting. Hal penting tersebut adalah kompetensi bukti audit atau kualitas bukti audit. Kompetensi bukti audit mengacu pada kuantitas atau kualitas bukti yang diperoleh. Bukti kompeten adalah bukti yang dapat diandalkan, valid, obyektif dan relevan. Kompetensi bukti audit berupa informasi pendukung tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
Relevansi
Relevansi berarti bahwa bukti harus berhubungan dengan pernyataan yang dibuat oleh manajemen dalam laporan keuangan. Bukti yang relevan adalah bukti yang cocok dengan suatu hal yang diuji. Sebagai contoh, observasi langsung terhadap persediaan yang sedang diperiksa relevan untuk menentukan keberadaan persediaan. Tetapi, auditor tidak bisa mengidentifikasi secara detail persediaan apa saja yang disimpan di gudang perusahaan, sehingga observasi fisik atau pengamatan diperlukan untuk menentukan apakah persediaan tersebut benar-benar dimiliki oleh perusahaan atau tidak. Bukti yang relevan atau yang berhubungan ini lebih valid daripada bukti yang tidak relevan.