Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Mengerjakan Disertasi

Diperbarui: 14 Oktober 2021   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tahun 2019 yang lalu aku mengambil studi doktoral di sebuah unversitas negeri di Kota Surabaya. Aku memutuskan studi di Surabaya setelah tahun 2018 aq gak jadi ambil S3 di UI karena beberapa pertimbangan. 

Inipun juga merupakan pilihan terakhir setelah beberapa tahun sejak tahun 2014 aku sudah berusaha untuk melanjutkan studi ke luar negeri tidak berhasil aku raih. untuk menghibur diri.

Aku hanya bisa meyakinkan diriku sendiri dengan kalimat umum yang penuh dengan pembenaran diri, yaitu "manusia hanya bisa berusaha, namun tuhan jualah yang menentukan". He..he... keliatan klise gak sih....

Saat ini, studiku memasuki semester 5 atau tahun ketiga. Pada bulan Oktober 2020 kemarin, aku sudah melewati ujian proposal untuk selanjutnya melakukan proses riset atau pengumpulan data dan menyusun laporan.

Namun, tidak terasa, sekarang sudah satu tahun sejak aku ujian proposal belum ada progress report disertasiku. 

Waah....ternyata setahun ini, banyak waktuku terbuang sia-sia. Ternyata, gak hanya aku sendiri. Temen-temenku seangkatan juga banyak yang mengalami hal serupa dengan diriku. Bahkan, ada yang lebih parah, belum ujian proposal atau belum ujian kualifikasi. 

Ketika aku coba sharing dengan beberapa temen berkaitan dengan kendala penyelesaian disertasi, macam-macam alasan yang dikemukakan temenku. Mulai dari karena alasan sibuk pekerjaan, sibuk urusan keluarga, sulitnya dosen pembimbing, atau bingung mau ngapain. ada aja alasannya. 

Aku sendiri juga bingung, kenapa ya kok aku gak bisa cepet ngerjain dibanding temenku yang sudah seminar hasil dan sekarang tinggal menunggu ujian tertutup. Ah...mungkin saja aku malas atau gak tau mau nulis apa. Ha..ha...berat-beraat.

Ternyata, studi doktoral itu emang tidak mudah. Banyak halangan dan rintangannya baik secara teknis ataupun non teknis. Apalagi ketika studi S3 usia sudah di atas 40 tahun, harus sabar.   Semoga bisa tetep semangat. Apapunyang terjadi, harus selesai disertasi. Amin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline